Informasi Lainnya | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
Produkbreadcrumb separatorReksa Danabreadcrumb separatorInformasi Lainnya

INFORMASI LAINNYA

  • What’s stopping you from achieving your financial independence?
  • Strategi Investasi Jelang Tahun Politik 2024
  • Investment is In Your Hand
  • Strategi Cuan Hadapi Window Dressing Akhir Tahun
  • Simple and Smart Investing with BNIAM IDX30
  • Reksa Dana Pendapatan Tetap BNI-AM Makara
  • Optimize Your Investment with Trim Dana Tetap 2

What’s stopping you from achieving your financial independence?

Simak strategi investasi untuk hadapi peluang investasi di tahun 2024 dengan melakukan tiga langkah berikut :

  • Assess profil risiko secara berkala.
  • Lakukan re-balancing portofolio.
  • Konsultasikan tujuan finansial dengan Expert Advisory BNI Emerald.

Re-balancing adalah salah satu strategi yang dapat Anda lakukan dalam berinvestasi. Dengan kondisi pasar yang tidak menentu, tentunya Anda ingin investasi yang dimiliki tetap bertumbuh. Maka dari itu untuk mencapai tujuan investasi, perlu dilakukan re-balancing.

Namun, bagaimana Re-balancing bisa menjadi strategi yang tepat?

Definisi Re-balancing

Re-balancing adalah strategi investasi untuk memastikan bahwa portofolio investasi dapat mempertahankan alokasi aset yang diinginkan dari waktu ke waktu.

Re-balancing melibatkan proses penyesuaian bobot alokasi berbagai aset dalam portofolio ke tingkat yang ditentukan oleh rencana investasi. Tingkatan tersebut disusun sesuai dengan toleransi risiko yang Anda miliki serta besar imbalan yang diinginkan.

Seiring berjalannya waktu, alokasi aset dapat berubah karena kinerja pasar yang mengubah nilai dari aset tersebut. Dengan begitu, sebagai seorang investor, selain memantau pergerakan pasar secara rutin juga perlu menyeimbangkan portofolio yang dimiliki secara berkala.

Tujuan Re-balancing

Mengutip Finance Strategist, tujuan utama dari Re-balancing adalah untuk mengelola risiko portofolio investasi. Pengelolaan risiko dapat dilakukan dengan mencegah portofolio Anda terbebani dalam satu kelas aset tertentu.

Melalui Re-balancing secara berkala, Anda dapat memastikan bahwa portofolio yang dimiliki saat ini tetap sesuai dengan tujuan investasi dan toleransi risiko. Berbeda dengan strategi lainnya, strategi ini tidak berfokus pada memaksimalkan keuntungan seperti strategi market timing atau stock picking.

Jenis-Jenis Re-balancing

Secara umum, tujuan Re-balancing adalah mengelola risiko portofolio investasi. Untuk jenisnya sendiri ada beberapa macam seperti :

  1. Smart Beta
    Jenis Re-balancing portofolio supaya tujuan finansial tercapai ada smart beta. Tindakan ini adalah melakukan penyesuaian perubahan nilai saham dan kapitalisasi pasar dengan menggunakan data tambahan dalam analisa.
  2. Constant-Mix Re-balancing
    Berikutnya ada constant mix Re-balancing. Istilah ini bertujuan untuk mengatur kembali rasio aset dalam portofolio berdasarkan toleransi risiko dibanding waktu.
  3. Kalender
    Jenis Re-balancing berikutnya adalah kalender. Artinya, strategi ini melibatkan penyesuaian investasi maupun analisa pada jangka waktu tertentu sesuai yang Anda sudah ditentukan sebelumnya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Re-balancing?

Setelah memahami jenis Re-balancing Anda pasti akan bertanya-tanya kapan waktu tepat melakukannya. Secara umum waktu tepat melakukan Re-balancing portofolio adalah secara berkala. Yaitu bisa selama 6 bulan atau dalam 1 tahun sekali.

Tidak hanya itu saja, ketika dalam periode tertentu investasi sudah memenuhi target tetap perlu melakukan Re-balancing. Tujuannya supaya imbal hasil investasi bisa lebih optimal. Jadi, melakukan Re-balancing portofolio tidak hanya saat rugi tapi dalam keadaan untung juga.

Strategi Investasi Jelang Tahun Politik 2024

Dunia masih terus dibayangi berbagai risiko dan ketidakpastian. Mulai dari risiko pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang melemah, harga komoditas yang volatile, geopolitik perang Ukraina-Rusia dan konflik Palestina-Israel, ancaman El Nino dan perubahan iklim, risiko debt-distress, kontraksi PMI Manufaktur global, serta meningkatnya harga minyak dunia. Pertumbuhan ekonomi global masih lemah dan melambat serta tidak merata, tahun 2023 diperkirakan hanya tumbuh 2,9% dan tahun 2024 menurun ke 2,8%.

Kondisi perlambatan ekonomi global ini akan meningkatkan risiko terhadap pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q4 2023. Untuk tahun 2024, peningkatan risiko global diperkirakan juga akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan mampu mencapai 5,2%.

Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang baik, sebab pertumbuhan ekonomi nasional mampu mencatatkan angka di atas 5% secara rata-rata selama tujuh kuartal berturut-turut. Inflasi Indonesia pada September 2023 mampu terjaga di level 2,28% (yoy) dan menjadi yang terendah sejak Februari 2022. PMI Manufaktur masih terus di level ekspansif, optimisme masyarakat dari sisi IKK masih cukup tinggi, dan Indeks Penjualan Riil yang masih tumbuh positif, serta Neraca Perdagangan pada September 2023 yang masih surplus sebesar USD 3,42 miliar, melanjutkan surplus selama 41 bulan berturut-turut.

“Perlambatan ekonomi dunia dan berbagai risiko serta ketidakpastian global, berpotensi akan meningkatkan risiko bagi pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q4 2023 dan di tahun 2024,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Untuk dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3% (yoy) pada 2023, diperkirakan kebutuhan investasi yang diperlukan yakni sebesar Rp 6.189,10 triliun dengan mayoritas porsi investasi dari masyarakat sebesar 84,7%, kemudian dari Pemerintah sebesar 9,7%, dan selebihnya dari Badan Usaha Milik Pemerintah.

Sementara itu, untuk meraih target pertumbuhan ekonomi 5,2% (yoy) pada 2024, kebutuhan investasi yang diperlukan dari berbagai pelaku ekonomi yakni berada pada kisaran Rp 6.900,- triliun. Jika dilihat dari sumber investasinya, kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari investasi Pemerintah, perbankan, pasar modal, capital expenditure BUMN, penanaman modal, serta internal pendanaan korporasi.

Lebih lanjut, dengan target pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan investasi tersebut, sektor PMA dan PMDN pada 2024 diharapkan mampu memberikan sumbangan investasi di sekitar Rp 1.600,- an triliun. Berdasarkan share realisasi tahun 2022 dan target 2023, sumber dari PMA dan PMDN mampu memberikan sumbangan sekitar 22% dari total kebutuhan investasi.

Selain memperhatikan data historis dan kebutuhan untuk pemenuhan target pertumbuhan, terdapat beberapa hal lainnya yang juga menjadi pertimbangan, di antaranya yakni pemberlakuan UU Cipta Kerja, berbagai kebijakan kemudahan berusaha yang terus digulirkan, adanya kebutuhan investasi yang besar untuk mendukung kebijakan hilirisasi dan transisi energi, serta kebutuhan investasi dalam penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Terlebih lagi, tahun 2024 juga merupakan Tahun Pemilu di Indonesia (baik Pemilu Legislatif, Executive dan Pemilihan Kepala Daerah).

Menyambut momen election/tahun pemilu di 2024 mendatang, perlu adanya strategi cerdas untuk mengelola portofolio investasi Anda. Selain mengetahui update mengenai kondisi pasar global dan Indonesia dengan segala kemungkinan yang telah dijabarkan di atas, selanjutnya sebagai seorang investor Anda perlu melakukan review portfolio investasi saat ini. Apakah komponen-komponen dalam portfolio investasi Anda serta potensi return-nya sudah cukup dan dapat memenuhi tujuan finansial yang ingin dicapai di masa depan?

Melihat optimisme pertumbuhan ekonomi nasional di tahun 2024, Anda perlu melakukan diversifikasi investasi melalui produk-produk seperti Saham, Reksa Dana Saham, Obligasi Jangka Pendek, sesuai profil risiko dan jangka waktu/time horizons untuk mencapai goals dan tujuan Anda. Bersama BNI, Anda dapat mengakses portfolio investasi setiap bulannya melalui BNI Mobile Banking.

  1. Cek dan perbarui Profil Risiko Anda melalui BNI Mobile Banking kapanpun dimanapun, dengan akses ke menu : Investasi >> Portfolio Investasi >> klik “Perbaharui” Profil Risiko Anda.
  2. Akses portfolio Investasi (laporan konsolidasi) setiap bulan-nya melalui menu : Rekeningku >> Laporan Konsolidasi.
  3. Cek Portfolio Investasi terkini melalui menu : Investasi >> Portfolio Investasi.

#InvestasimpleBNI.

Investment is In Your Hand

Sebelum kita membahas lebih lanjut seputar jenis-jenis investasi dan cara berinvestasi, ketahuilah bahwa investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu, dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau peningkatan nilai. Secara sederhana, investasi adalah salah satu alat untuk mewujudkan tujuan-tujuan keuangan kita.

Pada dasarnya, tujuan keuangan setiap orang berbeda-beda. Sebut saja, seorang berusia 25 tahun tentu memiliki rencana dan cita-cita yang berbeda dengan orang berusia 50 tahun.

Berdasarkan tujuannya, investasi dibedakan menjadi investasi jangka panjang, menengah, dan investasi jangka pendek. Beda jangka waktu tentu beda strategi dan instrumen investasinya.

Jenis Investasi Berdasarkan Tujuannya

Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek berlangsung antara kurang dari satu tahun hingga tiga tahun.

Sebagai contohnya, seorang pemuda berusia 25 tahun berniat untuk menikah tiga tahun ke depan. Maka dia membutuhkan dana segar untuk menyelenggarakan pesta pernikahan.

Oleh karena itu pemuda ini disarankan untuk berinvestasi pada instrumen investasi dengan resiko rendah, yang mana resiko rendah ini memiliki volatilitas/fluktuasi rendah, relatif stabil dan likuid/bisa dicairkan. Beberapa instrumen yang disaranakan adalah deposito, reksa dana pasar uang atau obligasi pemerintah dalam tenor jangka pendek.

Investasi Jangka Menengah

Ketika seseorang memiliki tujuan finansial antara 3 hingga 5 tahun, maka hal ini bisa disebut dengan investasi jangka menengah.

Sebagai contoh dalam 5 tahun kedepan Bapak A harus mendaftarkan anaknya ke sebuah Universitas ternama di Jakarta, maka Bapak A membutuhkan dana yang cukup besar untuk membayar uang kuliah.

Mengingat kebutuhan dananya di atas 3 tahun, Bapak A bisa memilih instrumen dengan risiko sedikit lebih tinggi dari deposito, reksa dana pasar uang, atau surat utang negara, dengan harapan memperoleh imbal hasil yang lebih tinggi.

Instrumen yang dimaksud adalah reksa dana pendapatan tetap (obligasi), obligasi korporasi dan reksa dana campuran.

Investasi Jangka Panjang

Ketika tujuan investasinya di atas 5 tahun, maka investasi ini sudah masuk dalam kategori investasi jangka panjang.

Tujuan-tujuan investasi itu bisa berupa biaya pendidikan anak, biaya penyelenggaraan pesta pernikahan anak, pembelian aset ke anak cucu, dan dana pensiun.

Semakin panjang periode investasi, makin fleksibel seseorang memilih instrumennya. Mereka bisa memilih instrumen dengan risiko rendah, moderat, tinggi, maupun instrumen yang tidak dapat dikonversi dengan cepat.

Beberapa instrumen yang bisa dipilih untuk investasi jangka panjang antara lain logam mulia, reksa dana saham, saham, hingga properti.

Cara Berinvestasi Yang Benar Dan Aman

Berinvestasi memang merupakan cara seseorang untuk memenuhi tujuan keuangan. Ada banyak cara berinvestasi yang bisa Anda temukan untuk menginvestasikan uang Anda, namun kita semua tentunya tahu bahwa bukan hanya dengan berinvestasi kita pasti akan mendapatkan uang tambahan, bukan? Jika kita mempertaruhkan uang kita untuk berkembang, tentu saja terdapat resikonya juga. Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Jika Anda mempelajari dan memulai dengan cara yang tepat, Anda akan berhasil menjadi investor yang baik. Simak cara-cara berinvestasi yang aman dan bikin tenang yang akan dibahas di bawah ini.

Pilih Platform Investasi Yang Tepat

Investasi ibaratnya seperti menanam pohon. Banyak browsing dan mencari tahu platform investasi yang tepat untuk pemula serta jangan sampai salah mengikuti cara berinvestasi, karena akan sangat merugikan Anda.

Jangan Mengabaikan Inflasi

Cara berinvestasi ini yang patut untuk dihindari. Jika Anda mengabaikan inflasi dalam memilih sarana investasi jangka panjang, bisa jadi investasi Anda mengecil daya belinya. Menurut laporan dari Bank Indonesia, pada Agustus 2023 Indonesia mengalami inflasi sebesar 3.7%. Artinya, jika Anda menanamkan uang di Bank BUMN Deposito yang memberikan bunga 5.46% untuk 1 tahun, atau bahkan di Bank Swasta non-devisa (yang terkenal dengan suku bunga yang tinggi) 6% untuk 1 tahun, Anda memiliki risiko inflasi yakni nilai tunai akan berkurang oleh inflasi.

Bagi mayoritas orang, investasi saham atau reksa dana adalah salah satu cara untuk bersaing dengan inflasi. Anda perlu memperhatikan bahwa nilai saham bisa naik dan turun kapan saja. Hal itu karena saham investasi yang paling beresiko. Namun, saham memberikan potensi keuntungan yang paling besar dan telah secara konsisten melampaui inflasi sejak tahun 1940-an.

Membagi Modal Yang Dimiliki

Salah satu hal yang harus Anda perhatikan agar cara berinvestasi pemula dapat terealisasi adalah dengan terlebih dahulu membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau yang biasa disebut dengan diversifikasi. Contoh yang umum adalah diversifikasi di emas, saham, properti, dan surat hutang.

Pilihlah Investasi Yang Tepat

Cara berinvestasi yang satu ini memang harus menyesuaikan dengan tujuan dan kemampuan Anda secara finansial. Ada berbagai jenis investasi yang bisa ditemukan di pasar saham. Saham, obligasi, deposito, dan lainnya. Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing, dan tentunya dengan kisaran risiko yang juga berbeda. Urutan dari jenis yang risikonya dan imbalannya tertinggi adalah saham, reksa dana, obligasi, dan terakhir deposito.

Mulai dengan Investasi Kecil Terlebih Dahulu

Demi menumbuhkan rasa percaya diri, mulai dengan modal sedikit demi sedikit adalah cara berinvestasi untuk pemula. Pilih investasi yang sudah terjamin dan memiliki performa yang baik selama lima hingga sepuluh tahun terakhir.

Jangan Terlalu Berlebihan

Sebagian besar ketakutan terbesar setiap orang adalah kehilangan uang. Anda akan terbiasa dengan kondisi pasar seiring berjalannya waktu. Tetap tenang dalam menyikapi kondisi yang ada dan sebisa mungkin untuk tidak berhutang.

Jangan Terlalu Sering Memantau

Hal ini bisa Anda terapkan jika ingin berinvestasi yang aman dan bikin tenang. Kenapa? Karena, terlalu sering memonitor atau memantau perkembangan investasi justru mengakibatkan Anda khawatir dan menjadi takut dalam mengambil keputusan. Pada dasarnya, tujuan utama berinvestasi adalah untuk membangun kekayaan dalam jangka waktu yang panjang.

Persiapkan perjalanan investasi Anda dari sekarang, dengan membuka rekening investasi hanya dalam 1 genggaman saja di BNI Mobile Banking. Konsultasikan pemilihan produk investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan dan profil risiko Anda dengan Relationship Manager dan Investment Specialist BNI Emerald.

Anda juga dapat mengunjungi Kantor Cabang BNI terdekat, atau hubungi layanan 24 jam BNI Emerald Call 1500098.

Strategi Cuan Hadapi Window Dressing Akhir Tahun

Window Dressing

Fenomena window dressing sering terjadi pada akhir kuartal saat penyampaian laporan keuangan kuartalan untuk memaksimalkan kinerja emiten. Disamping fenomena tersebut, penghujung tahun ini menjadi momen menyambut tahun politik baru yang akan berdampak strategi dan arah kebijakan pertumbuhan ekonomi nasional. Simak strategi jitu peroleh cuan dari alokasi dana Anda, serta rekomendasi produk investasi untuk menangkap peluang keuntungan maksimal.

Window Dressing

window dressing (WD) pada dasarnya merupakan istilah yang digunakan dalam dunia ritel. Istilah ini merujuk pada strategi di mana para pelaku di bidang ritel menghias window display atau etalase kacanya yang berisi produk jualannya dengan semenarik mungkin, untuk bisa menarik minat para calon konsumen, sehingga akhirnya melakukan pembelian.

Khusus di bidang investasi saham, istilah WD merujuk pada bagaimana manajer investasi membeli atau menjual saham pada waktu tertentu, untuk menunjukkan bahwa performa saham itu sedang bagus, bagi manajer investasi, strategi window dressing saham akan meningkatkan performa portofolio saham yang dimilikinya, sebelum diperlihatkan pada para kliennya. Dengan begini, maka para klien akan merasa puas dengan kinerjanya, sehingga jasanya akan digunakan kembali. Hal ini juga akan bisa mendatangkan klien baru, yang tertarik dengan kinerja manajer investasi tersebut.

Sedangkan untuk Perusahaan ataupun emiten, window dressing saham akan bisa membuat isi laporan keuangan semakin cemerlang. Emiten biasanya akan melakukan penjualan saham dengan harga miring atau menghadirkan promo di akhir tahun, guna meningkatkan pendapatan. Dengan begini, maka kondisi kas akan terlihat lebih sehat terhadap peningkatan laba di laporan keuangan.

Window dressing saham biasanya dilakukan di akhir tahun ataupun jelang pergantian tahun. Namun, strategi ini juga tidak mustahil untuk diaplikasikan di akhir kuartal. Pada intinya, pengaplikasian window dressing akan membuat saham Perusahaan jadi terlihat menarik, sehingga para investor tertarik untuk membeli saham alias investasi dana ke Perusahaan tersebut.

Kebanyakan saham-saham yang mengalami fenomena window dressing tergolong sebagai penggerak utama IHSG atau memiliki kapitalisasi besar. Efek window dressing biasanya ditandai naiknya sejumlah saham dengan kenaikan diatas 5-10% hanya dalam satu hari perdagangan bursa.

Untuk memperoleh cuan saat fenomena ini terjadi, pastikan Anda cermat dalam memilih saham, biasanya saham pendorong utama indeks. Tetap pertimbangkan faktor fundamental dan teknikal saham yang Anda pilih karena belum tentu saham yang mengalami window dressing pada tahun sebelumnya akan mengalami pola yang sama pada tahun ini.

Tips berinvestasi menghadapi window dressing saham yang perlu diperhatikan :

  1. Pilih saham blue chip karena saham blue chip saat window dressing adalah saham paling berpengaruh terhadap IHSG. Blue chip adalah saham dengan kapitalisasi market di atas 40 triliun, sehingga likuiditasnya bagus atau mudah diperjualbelikan.
  2. Lakukan analisa fundamental dan analisa teknikal. Teliti sebelum membeli saat window dressing adalah hal yang sangat penting. Lakukanlah analisa fundamental melalui laporan keuangan Perusahaan dan analisa teknikal. Analisa teknikal saham dapat dilakukan dengan melihat pergerakan harga dan melihat harga tertinggi dan terendah pada periode tertentu.
  3. Alokasikan dana untuk investasi. Sisihkan penghasilan kamu sebesar 10-30% untuk berinvestasi pastikan juga keuangan kamu selalu dalam keadaan sehat.
  4. Mulailah berinvestasi lebih awal, khususnya untuk kita yang akan mengejar posisi Window Dressing di akhir tahun.

Hubungi Relationship Manager (RM) jika Anda belum memiliki rekening investasi di BNI, atau Anda dapat dengan mudah membuka rekening investasi di BNI Mobile Banking di menu “Rekeningku–Rekening Investasi”. Simak informasi lengkapnya disini.

Investasi kini semakin nyaman dan mudah dalam 1 genggaman saja di BNI Mobile Banking.

Informasi lebih lanjut, hubungi layanan 24 jam BNI Emerald Call 1500098.

#InvestasimpleBNI #BNIEmerald

Simple and Smart Investing with BNIAM IDX30

Bursa Efek Indonesia memiliki Indeks Harga Saham Gabungan atau yang biasa kita kenal dengan singkatan IHSG untuk mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia. IHSG diperkenalkan kepada publik dan diluncurkan pada 4 April 1983. Seiring dengan semakin berkembangnya pasar modal Indonesia, pada 1 Febuari 1997 Bursa Efek Indonesia meluncurkan Indeks LQ45 yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental Perusahaan yang baik.

Seiring waktu berjalan, partisipasi investor di pasar modal Indonesia semakin meningkat dan Bursa Efek Indonesia meluncurkan Indeks IDX30 pada 23 April 2012 untuk membantu dan memudahkan investor dalam berinvestasi saham karena Indeks IDX30 merupakan Indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental Perusahaan yang baik, atau dalam bahasa sederhananya 30 saham terbaik dari anggota Indeks LQ45.

Sejalan dengan Bursa Efek Indonesia untuk membantu dan memudahkan investor untuk berinvestasi, BNI Asset Management bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia meluncurkan Reksa Dana Indeks BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30) pada 28 Desember 2017. BNI30 dapat menjawab kebingungan investor dalam memilih Reksa Dana Saham dan menjadi solusi tepat bagi investor karena 30 saham yang menjadi anggotanya merupakan saham-saham dengan likuiditas perdagangan tinggi, nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta memiliki kinerja fundamental Perusahaan yang baik.

Sumber Data : Bloomberg per 28 April 2022.

Dengan berinvestasi pada BNI30, investor mendapatkan 3 manfaat utama sekaligus, yaitu :

  1. Diversifikasi optimal pada 30 saham unggulan.
  2. Transparansi dalam pengelolaan.
  3. Biaya Pengelolaan yang efisien.

Nasabah BNI Emerald sebagai pebisnis, profesional, dan profesi lainnya dapat menikmati hasil investasi pada Reksa Dana BNI30, tanpa harus repot dan terganggu dengan pengelolaan portofolio investasi. Reksa Dana BNI30 sangat cocok untuk investor pemula maupun berpengalaman dengan horizon investasi jangka panjang dengan kinerja yang konsisten. Akhir kata, mengutip petuah dari salah satu investor tersukses di dunia : If you don’t find a way to make money while you sleep, you will work until you die.

Salam Investasi…

#BetterFutureInvestNow.

Reksa Dana Pendapatan Tetap BNI-AM Makara

Masa depan ada di tangan Anda!

Mari rancang masa depan yang lebih cerah melalui investasi Reksa Dana.

Reksa Dana Pendapatan Tetap BNI-AM Makara Investasi :

Indikasi Imbal Hasil :

Historical 1 tahun (Apr’21-Apr’22) :

  • Kenaikan NAB : -0,53% net.
  • Pembagian Dividen : 4,68% net.
  • Total : 4,16% net.

Fitur Produk :

  • Indikasi pembagian hasil investasi tunai bulanan.
  • Risiko tersebar pada puluhan aset dasar, dikelola secara aktif.
  • Aset Dasar mayoritas pada Obligasi Korporasi dan Negara.

Manajer Investasi : PT BNI Asset Management.

Informasi produk dan klasifikasi risiko dapat dilihat pada https://bit.ly/FFS-BNIAM-MAKARA.

Jangan lupa cek profil risiko Anda untuk kesesuaian produk dan dapatkan informasi produk lainnya melalui https://bit.ly/INVESTASIBNI.

Informasi dan transaksi investasi dapat menghubungi Cabang BNI atau BNI Mobile Banking.

#InvestasiGaPakeNanti.

Optimize your Investment with Trim Dana Tetap 2

Sejak 2020 investor pasar modal tumbuh sangat pesat di Indonesia. Hal ini disebabkan informasi mengenai investasi di pasar modal seperti saham, obligasi dan reksa dana sangat mudah diakses dan tersedia dalam jumlah yang banyak sejak mulai pandemic Covid-19. Awalnya investasi yang tumbuh pesat adalah saham, namun seiring berjalannya waktu beberapa investor mulai menyesuaikan profil risiko mereka dan beralih ke investasi pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah, obligasi ritel, obligasi korporasi dan lain-lain. Naiknya minat investor terhadap asset pendapatan tetap terjadi seiring penurunan rate deposito yang menjadi instrument investasi kebanyakan masyarakat Indonesia, investor mulai mencari alternative produk investasi yang memberikan pendapatan tetap dan tidak menggerus nilai pokok investasi. Obligasi ritel menjadi salah satu pilihan investor, dimana instrument ini diterbitkan oleh negara, menawarkan imbal hasil yang menarik di atas deposito dan nilai pokok investasi terjaga apabila disimpan sampai jatuh tempo. Namun obligasi ritel memiliki keterbatasan, seperti kuota terbatas, tanggal penawaran terbatas, dan kemungkinan adanya kerugian apabila dijual sebelum jatuh tempo.

Pilihan investor selanjutnya dapat jatuh ke reksa dana, khususnya reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana pendapatan tetap berinvestasi pada asset-aset pendapatan tetap seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan deposito berjangka. Pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana pendapatan tetap juga tidak seperti reksa dana saham karena isi dari produk ini memiliki kriteria pergerakan harga yang cenderung stabil.

Trimegah Asset Management sejak 2008 telah meluncurkan reksa dana pendapatan tetap yang memiliki strategi fleksibel dalam investasi pada asset pendapatan tetap baik obligasi pemerintah dan obligasi korporasi.

  • Dengan adanya fleksibiltas ini, reksa dana Trim Dana Tetap 2 dapat beradaptasi terhadap kondisi pasar dimana saat obligasi pemerintah sedang berkinerja baik – Trim Dana Tetap 2 dapat meningkatkan proporsi obligasi pemerintah.
  • Saat obligasi pemerintah sedang berkinerja kurang baik, reksa dana ini mengurangi proporsi obligasi pemerintah dan meningkatkan proporsi obligasi korporasi.

Dengan strategi tersebut reksa dana ini terbukti memberikan kinerja yang baik di atas benchmark dan competitor. Reksa Dana ini sangat cocok untuk tipe investor yang memiliki profil risiko moderat yang ingin peningkatan nilai asset dalam jangka menengah tanpa terekspose volatilitas market yang cukup besar. Reksa dana ini dapat dibeli kapan saja dan dengan jumlah nominal mulai dari IDR 100,000.