Tuesday, 20 September 2022
“I don’t carry the burden of the past or the madness of the future, I live in the present.”
-Narendra Modi-
Indikator
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street ditutup di zona hijau pada hari Senin, dalam sesi perdagangan yang fluktuatif menjelang pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve, yang dijadwalkan akan dimulai hari Selasa ini, dimana bank sentral diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi. Investor juga mengamati panduan tentang kinerja keuangan perusahaan sebelum musim pelaporan berikutnya yang dimulai pada bulan Oktober. Mayoritas dari 11 sektor di dalam indeks S&P 500 pada sesi hari Senin menghijau. Satu pengecualian adalah sector healthcare, turun 0,6% karena terbebani kejatuhan saham produsen vaksin, Moderna Inc., sehari setelah Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah wawancara di kantor berita CBS bahwa "pandemi telah berakhir".
Bursa ekuitas Eropa bergerak variatif antara zona positif dan negatif pada hari Senin, karena investor bersiap menghadapi pekan penting pertemuan bank sentral global, seperti Federal Reserve, yang kemungkinan besar menaikkan suku bunga agresif. Survei yang ada di pasar mencatat bahwa ekspektasi berkurang, sekarang di sekitar 15%, untuk kenaikan 100 basis poin oleh The Fed, juga dapat membantu sentimen. The Fed kemungkinan besar memberikan kenaikan 75 basis poin ketiga berturut-turut tahun ini. Sebagian besar pertemuan bank sentral minggu ini dari Swiss hingga Afrika Selatan diperkirakan menaikkan suku bunga, dengan pasar terpecah pada apakah Bank of England akan memutuskan 50 atau 75 basis poin.
Pasar saham Asia ditutup di zona merah pada perdagangan hari Senin (19/9) sore. Investor bersiap mengantisipasi pertemuan bank sentral selama pekan ini yang akan melihat kenaikan suku bunga di seluruh dunia. Namun, Bank of Japan (BoJ) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level yang sangat rendah, menurut perkiraan analis dalam jajak pendapat kantor berita Reuters. Sementara Bank Rakyat China (PBoC) memangkas suku bunga Repo 14 hari. Bank Sentral China juga mengatakan menyuntikkan 2 miliar Yuan ($ 285 juta) melalui repo 7 hari dan 10 miliar yuan melalui operasi 14 hari. Tingkat suku bunga 7-hari dipertahankan tidak berubah.
Indonesia
Meski hanya mampu menguat tipis 0,37% pada perdagangan kemarin, kinerja bursa saham domestik kemarin lebih baik dari mayoritas saham regional atau Asia-Pasifik yang masih lesu. Indeks Hang Seng Hong Kong drop 1,04%, Shanghai Composite China melemah 0,35%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,37%, ASX 200 Australia terpangkas 0,28%, dan KOSPI Korea Selatan drop 1,14%. Pelaku pasar tampaknya masih mengukur langkah dan dengan seksama menantikan keputusan Bank Indonesia tanggal 22 September ini dan sejumlah bank sentral utama terkait kebijakan moneter terbaru untuk menaikkan atau menahan suku bunga acuan dalam upaya meredam inflasi yang tinggi.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.