Thursday, 3 November 2022
“It is amazing how people are often more willing to act based on little or no data than to use data that is a challenge to assemble.”
-Robert Shiller (U.S. economist, Professor of Economics Yale University)-
Indikator
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street terkoreksi pada hari Rabu, setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengatakan inflasi masih terlalu tinggi dan mengindikasikan bank sentral masih akan melakukan kenaikan suku bunga ke depan. Kemarin, The Fed kembali menetapkan kenaikan suku bunga 0,75%. Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,55%, menjadi 32.147,76. Sementara itu, indeks berbasis multi sektor S&P 500 turun 2,5% ditutup pada posisi 3.759,69, sedangkan Nasdaq Composite Index melemah 3,36% menjadi 10.524,80. Bursa saham awalnya reli menyusul kenaikan suku bunga The Fed, akan tetapi harapan investor pupus oleh pernyataan Jerome Powell yang masih keras tentang inflasi.
Bursa ekuitas Eropa berakhir di zona merah hari Rabu kemarin, karena investor berhati-hati menjelang keputusan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Indeks Pan-Eropa Stoxx-600 terkoreksi 0,26% menjadi 413,39, menghentikan kenaikan tiga hari yang membawanya ke level tertinggi selama tujuh minggu. Indeks DAX Jerman melemah 0,61% menjadi 13.256,74, FTSE 100 Inggris melemah 0,58% menjadi 7.144,14, dan CAC 40 Prancis berkurang 0,81% menjadi 6.276,88. Sektor barang pribadi dan rumah tangga, pertambangan serta teknologi di Eropa termasuk yang paling terpukul, turun antara 1,3% dan 1,8%. Melawan tren itu adalah sektor kesehatan, didorong oleh kenaikan 7,4% saham Novo Nordisk setelah menaikkan prospek laba setahun penuh.
Pasar saham Asia-Pasifik naik pada hari Rabu (2/11), dipimpin oleh bursa saham China seiring harapan isu pelonggaran lockdown. Investor bersiap untuk keputusan kebijakan Federal Reserve dibarengi tanda- tanda perlambatan dalam kenaikan suku bunga di masa depan. Pasar saham Hong Kong dihentikan menyusul pengumuman serangan badai tropis dengan posisi terakhir ke level 15.827 setelah naik 2,41%. Indeks Shanghai Composite naik 1,15% ke 3.003. Indeks Nikkei 225 Jepang melandai ke posisi 27.663. Indeks Kospi Korea Selatan naik secara fraksional ke level 2.336. Inflasi Korea Selatan naik lebih tinggi menjadi 5,7% pada bulan Oktober 2022, lebih tinggi dari konsensus pasar 5,6%. Sementara itu Indeks S&P/ASX 200 di Australia diperdagangkan 0,14% lebih tinggi ke posisi 6.986.
Indonesia
IHSG kembali ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (02/11/2022), di tengah lesunya pasar saham global. Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp. 14 triliun dengan melibatkan 22 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 232 saham terapresiasi, 285 saham terdepresiasi dan 184 saham stagnan. Bukan hanya The Fed, harga komoditas, kinerja keuangan emiten dan pergerakan nilai tukar patut diperhatikan oleh investor. Saat ini, pelaku pasar domestik masih menanti data GDP Indonesia Q3 2022 hari Senin depan nanti, yang diprediksi masih berada di kisaran di atas 5%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.