Tuesday, 20 Desember 2022
“Risks and returns are related. If you manage risks well, returns will surprise you. If you chase returns, risks will shock you.”
-PV Subramanyam (Indian magnate investment consultant & author)-
Indikator
Global Market
Bursa Wall Street ditutup melemah pada hari Senin kemarin, untuk sesi keempat berturut-turut dengan indeks Nasdaq memimpin penurunan karena investor menghindari spekulasi berisiko dan khawatir akan pengetatan Federal Reserve dapat membuat ekonomi Amerika Serikat ke dalam resesi. Indeks S&P 500, indeks Dow Jones dan indeks Nasdaq mengalami tekanan jual hebat untuk periode Desember dan berada di jalur penurunan tahunan terbesar sejak krisis keuangan tahun 2008. Penurunan terbesar di antara sektor industri di dalam indeks S&P 500 adalah sektor jasa komunikasi yang melemah 2,2%, sektor consumer discretionary turun 1,7%, dan sektor teknologi yang melemah 1,4%. Sementara sektor energi ditutup naik 0,13% sebagai satu-satunya industri dari 11 sektor yang mencatat hasil positif.
Bursa ekuitas Eropa menguat pada hari Senin kemarin, didukung oleh sektor energi, setelah aksi jual minggu lalu yang dipicu meningkatnya kekhawatiran resesi global, karena bank sentral utama menjanjikan kenaikan suku bunga lebih lanjut. Saham energi menguat 1,7% memimpin kenaikan di dalam indeks tersebut, karena harga minyak didukung oleh prospek pemulihan permintaan oleh konsumen teratas, yaitu China. Ekonom Ifo, Klaus Wohlrabe, mengatakan kemungkinan resesi di Jerman menyusut dengan dirilisnya survei yang menunjukkan peningkatan moral bisnis yang lebih kuat dari perkiraan. Pasar saham Asia ditutup melemah pada perdagangan hari Senin.
Indeks Shanghai Composite turun 1,92% seiring penutupan sebagian besar sekolah lagi pada hari Senin karena jumlah kasus Covid-19 meningkat. Bank Sentral China dijadwalkan untuk menetapkan suku bunga untuk Suku Bunga Utama Pinjaman (LPR) satu dan lima tahun pada hari Selasa ini. Sentimen bisnis di China jatuh ke level terendah yang pernah dicatat oleh World Economics Sales Managers Survey sejak survei dimulai pada 2013. Indeks semua sektor kepercayaan bisnis di China turun menjadi 48,1 pada bulan Desember. Sementara Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil di -0,10%.
Indonesia
Performa IHSG ditutup melemah pada hari Senin kemarin. Beberapa sentimen menjadi faktor pemberat IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak ke teritorial negatif. Adapun titik tertinggi capaian IHSG hari ini berada di level 6.827,81 sementara menyentuh titik terendah pada level 6.754,08 di periode akhir perdagangan sesi II. Sebagian besar saham emiten unggulan mengalami penurunan, termasuk tiga saham bank buku IV. BBNI melemah 3,83% sementara BMRI dan BBRI turun masing-masing 0,99% dan 0,20%. Selain bank-bank tersebut, mayoritas saham sektor perbankan finansial mengalami pelemahan. Dari sektor energi, terpantau saham BOSS dan BUMI mengalami pelemahan yang cukup signifikan yaitu secara berurut turun 6,02% dan 2,91%. Laju IHSG pada perdagangan kali ini melemah selaras dengan mayoritas bursa saham Asia yang terkunci di zona merah, kecuali bursa saham Singapura yang menguat 0,49%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division