Monday, 9 January 2023
“When written in Chinese, the word 'crisis' is composed of two characters. One represents danger and the other represents opportunity.” -John F. Kennedy (The 35th U.S. President)-
Indikator
Global Market
Indeks utama Wall Street semuanya menguat lebih dari 2% pada perdagangan akhir pekan lalu. Penguatan tersebut terjadi setelah data Non-Farm Payrolls (data tingkat tenaga kerja selain sektor pertanian) Amerika Serikat (AS) periode bulan Desember 2022 naik lebih dari perkiraan, sekalipun tingkat upah tumbuh melambat dan aktivitas sektor jasa menyusut. Faktor tersebut secara sentimen mengurangi kekhawatiran kenaikan suku bunga The Fed secara agresif. Data Non- Farm Payrolls AS naik menjadi 223.000 pekerjaan pada bulan Desember 2022. Presiden The Fed distrik Atlanta, Raphael Bostic, mengisyaratkan kemungkinan kenaikan seperempat poin persentase suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya.
Pasar saham Eropa menorehkan level tertinggi dalam 7 bulan terakhir, pada perdagangan akhir pekan lalu. Laju pasar Eropa didorong oleh saham migas, dengan saham Shell naik 1,7% setelah manajemen mengatakan bahwa pendapatan dari operasi perdagangan gas alam kemungkinan besar meningkat secara signifikan pada kuartal keempat tahun lalu. Data ekonomi juga mendorong sentimen, dengan penjualan ritel di Jerman naik pada bulan November 2022, menambah sejumlah angka positif minggu ini yang mengindikasikan resesi yang lebih ringan dari perkiraan dan meredanya tekanan harga di beberapa negara.
Pasar saham Asia sebagian besar menguat pada hari Jumat lalu, di tengah kekhawatiran bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga. Investor asing membeli bersih 20 miliar Yuan (2,9 miliar Dolar AS) saham China melalui Skema Stock Connect minggu ini, jumlah merupakan pembelian mingguan terbesar sejak 2 Desember 2022. Oleh karena pembatasan Covid-19 telah dihapus, China memperkirakan jumlah perjalanan penumpang yang dilakukan oleh para wisatawan selama Tahun Baru Imlek mendatang mencapai 2,1 miliar tahun ini, dua kali lipat dari tahun lalu 1,05 miliar selama periode yang sama.
Indonesia
Mengakhiri perdagangan hari Jumat lalu, IHSG ditutup menguat. Sebanyak 271 saham mengalami apresiasi, 264 saham terkoreksi sementara 179 lainnya stagnan. Sebagian besar indeks sektoral Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami kenaikan dengan sektor energi dan utilitas menjadi pemimpin penguatan. Saham emiten batubara menopang penguatan IHSG, seperti Bayan Resources naik 3%, Adaro Energy juga menguat 1,29%, seiring dengan penguatan harga batu bara dunia yang kembali ke level USD 400/ton. Meski mayoritas bank buku IV berada di zona merah, Bank Central Asia menjadi satu-satunya emiten bank besar yang menopang IHSG dengan kenaikan sebesar 0,61%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division