Monday, 08 July 2024
"Successful investing is about managing risk, not avoiding it." - Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa saham Eropa melemah pada sesi perdagangan hari Jumat, setelah data produksi industry Jerman yang mengalami pelemahan di 2,5% di Mei 2024. Pasar London juga menurun, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0.45% atau 37,33 poin menjadi 8.203,93, setelah Partai Buruh secara resmi memenangkan Pemilu Inggris 2024, setelah meraih lebih dari setengah kursi di Parlemen. Hasil ini menjadikan Sir Keir Starmer sebagai Perdana Menteri baru Inggris, menggantikan Rishi Sunak.
Pasar saham Asia ditutup variasi pada sesi perdagangan hari Jumat sore. Pasar saham di Tiongkok mengalami penurunan dikarenakan efek berlakunya tarif impor barang RRT di Uni Eropa. Sementara pasar saham Korea Selatan mengalami kenaikan, didukung data pendapatan dari emiten Samsung.
Indek saham di bursa Wall Street AS ditutup menguat mengantarkan indeks S&P500 ke level tertinggi barunya di sepanjang Sejarah setelah dirilisnya data Ketenagakerjaan Non Pertanian atau Nonfarm Payrolls Juni 2024 dimana penambahan sebesar 206.000 lapangan kerja. Walaupun Tingkat pengangguran bulan Juni di AS meningkat menjadi 4,1%. DJI ditutup di level 39.375,87, peningkatan 0.17% atau 67,87 poin. Nasdaq ditutup berada di level 18.351,34 peningkatan 0.90% atau 163,04 poin, sementara S&P500 ditutup di level 5.567,19, peningkatan 30,17 poin atau 0,54%. Pasca rilis data tersebut probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps pada September menurut CME FedWatch tool meningkat menjadi 77% dari minggu lalu.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat ke level 7.253,37 pada pekan pertama semester kedua 2024. Level tersebut tercapai usai IHSG menutup perdagangan pekan ini dengan kenaikan 0,45% Jumat (5/7). Dalam sepekan hari perdagangan, 1-5 Juli, IHSG mengakumulasi penguatan 189,79 poin atau melejit 2,69%. Penutupan IHSG di hari Jumat (5/7) ditopang oleh sektor kesehatan dan industrial dengan kenaikan 1.45% dan 1.37%. Hanya 3 sektor yang mengalami penurunan. Volume perdagangan sebanyak 12,42 miliar lembar saham yang beralih tangan. Adapun total nilai transaksi sebesar Rp 7,3 triliun. BI merilis Cadangan devisa Indonesia per Juni 2024 meningkat menjadi US$ 140,2 miliar, tertinggi sejak Maret, didukung oleh peningkatan pajak dan penerimaan bukan pajak serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Data Cadangan devisa yang dirilis mencukupi untuk kebutuhan impor selama 6 bulan, di atas dari tolak ukur internasional di 3 bulan.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.