Thursday, 30 December 2021
"I don’t believe in failure, it’s not failure if you enjoyed the process."
–Oprah Winfrey–
Indikator
Global Market
Harga minyak selama perdagangan Rabu (29/12) cukup stabil hal tersebut diakibatkan oleh rilis data pemerintah yang menunjukan persediaan minyak mentah dan bahan bakar Amerika Serikat (AS) turun pekan lalu. Ada kekhawatiran yang timbul bahwa meningkatnya kasus virus Corona dapat membebani permintaan. Dikutip Reuters, minyak Brent naik 0,37% menjadi US$ 79,23 per barel sedangan jenis WTI naik 0,76% menjadi US$ 76,56 per barel. Persedian minyak tersebut turun 3,6 juta barel pada minggu lalu menjadi 420 juta barel dibandingkan ekspetasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3,1 juta barel yang dikutip dari CNBC.
China baru saja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 1.000 mega watt (mw) ditengah permintaan dunia yang sedang mengurangi pemakaian batubara. Operator tersebut adalah Guodian Power Shanghaimao Corporation yang merupakan anak Perusahaan China Energy Investment Corporation yang dikelola oleh pemerintah pusat. Teknologi pembangkit ini diklaim adalah yang paling efisien di dunia, dengan tingkat konsumsi batubara dan air terendah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan pada Rabu (29/12), varian Omicron masih menimbulkan risiko yang sangat tinggi dan hal tersebut dikhawatirkan dapat berimbas pada fasilitas kesehatan yang sudah memicu rekor wabah di banyak negara. Dikutip The Straight Times, jumlah kasus telah melonjak 11% secara global sepanjang minggu lalu dan memaksa pembatasan aktifitas di berbagai negara yang membuat sulit untuk menemukan keseimbangan untuk menjaga ekonomi dan masyarakat tetap terbuka.
Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, bahwa kebutuhan pembiayaan pengembangan ekonomi hijau di Indonesia akan mencapai Rp 745 triliun setiap tahunnya dan diperkirakan akan terus berlanjut sampai dengan 2030 mendatang. Dikutip dari CNBC Ketua Dewan Komisoner OJK, Wimboh Santoso mengungkapkan, kebutuhan pendanaan itu tidak cukup hanya dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja, perlu ada dana yang bersumber dari sektor swasta dan non pemerintah termasuk filantropis untuk menyokong kebutuhan pendanaan ekonomi hijau tersebut.
Harga Surat Berharga Negara (SBN) atau obligasi pemerintah mayoritas kembali ditutup naik pada perdagangan Rabu (29/12). Mayoritas investor masih ramai memburu SBN acuan pada hari kemarin yang dapat dilihat dari melemahnya imbal hasil (yield) di hampir seluruh tenor, hanya SBN tenor 10 tahun yang cenderung dilepas oleh investor, yang dapat dilihat dari kenaikan yield.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market 29 Desember 2021).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.