Monday, 10 January 2022
"Successful investing is about managing risk, not avoiding it."
–Benjamin Graham–
Indikator
Global Market
Penganganan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah China tidak menahan laju perdagangan negara tirai bambu tersebut. Hal ini terbukti dari cadangan devisa (cadev) China yang makin membesar. Mengutip data resmi yang dirilis Reuters pada laman CNBC, cadev China bertambah US$ 27,78 miliar menjadi US$ 3,25 triliun pada Desember 2021. Jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan di US$ 3,23 triliun. Nilai tersebut saat ini merupakan yang terbesar di dunia.
Korea Selatan saat ini mengikuti langkah Jepang untuk memprotes kebijakan larangan ekspor batubara yang diambil oleh Republik Indonesia. Melalui Menteri Perdagangan Korea Selatan, Yeo Han-koo menyatakan keprihatinan atas kebijakan Pemerintah Indonesia tersebut. Mereka meminta agar RI mau bekerja sama untuk mencabut larangan ekspor batubara dan mengembalikan kegiatan ekspor seperti sedia kala. Sebagai salah satu negara pengguna batubara dari RI, Korea Selatan merasa kebijakan tersebut dapat menghambat ketersediaan energi di negara mereka.
Inflasi tinggi yang menghantui negara-negara besar masih terjadi. Kali ini Jerman yang menjadi negara dengan tingkat inflasi tinggi. Pada bulan Desemeber 2021, Jerman mencatatkan kenaikan inflasi sebesar 5,3%. Sementara itu sepanjang tahun 2021, inflasi di Negeri Panser mencapai 3,1%. Ini angka akhir tahun tertinggi sejak 1993. Peningkatan harga gas yang menjadi salah satu sumber energi di sana, menjadi salah satu alasan tingginya inflasi.
Indonesia
Bank Indonesia baru saja mengeluarkan laporan cadangan devisa (cadev) pada bulan Desember 2021 dengan total US$ 144,9 miliar. Angka tersebut lebih rendah dari posisi bulan November 2021 yang berada di level US$ 145,9 miliar. Kendati ada penurunan, menurut BI, cadangan devisa masih terhitung cukup tinggi, yaitu setara membiayai 8,0 bulan impor atau 7,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain pembayaran utang pemerintah ada kemungkinan cadangan devisa juga digunakan untuk intervensi di bulan Desember. Untuk menjaga stabilitas rupiah, BI menerapkan kebijakan triple intervention yang dilakukan di pasar Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), di pasar spot, sampai ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), dikutip dari CNBC.
Tingkat Covid RI, masih berada dalam kondisi yang belum sepenuhnya aman. Masuknya varian Omicron membuat pemerintah sangat siaga dengan kemungkinan peningkatan kasus. Hal ini mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperpanjang kebijakan stimulus dampak Covid-19 di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) sampai dengan 17 April 2023 mendatang. Kebijakan ini juga diterbitkan sebagai upaya untuk menjaga momentum perbaikan dan stabilitas kinerja Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank (LJKNB) serta untuk menghindari potensi gejolak pada saat berakhirnya masa berlaku kebijakan countercyclical dampak penyebaran COVID-19 bagi LJKNB, menurut Anto Prabowo, Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik, yang dikutip melalui Kontan.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.