Tuesday, 11 January 2022
"Some people dream of success, while other people get up every morning and make it happen."
–Wayne Huizenga–
Indikator
Global Market
Dikutip dari Kontan, Jay Hatfield, Manajer Portofolio Infrastructure Capital Advisors mengatakan, pengurangan likuiditas di pasar yang dilakukan The Fed akan menyebabkan saham premium beresiko dan suku bunga naik. Itu akan berlanjut membawa efek tak proporsional pada aset paling berisiko di pasar, termasuk saham teknologi yang merugi dan terutama cryptocurrency yang tak punya nilai intrinsik. Kebijakan moneter super mudah selama satu dekade terakhir memang telah menciptakan gelembung aset (bubble) di seluruh dunia. Sejumlah analis menilai bubble sudah pecah seiring rencana pengetatan kebijakan yang akan dilakukan The Fed. Menurut Ahli Strategis Bank of Amerika, termasuk Muchael Hartnett, gelembung telah pecah secara bersamaan pada berbagai aset seperti kripto, paladium, saham jangka panjang Perusahaan teknologi, dan aset lain yang secara historis beresiko.
Pemerintah China akan mengenakan deposit anti-dumping pada sejumlah produk yang diimpor dari Amerika Serikat. Kementerian Perdagangan China menyebut deposit anti-dumping akan diterapkan pada eter monoalkil tertentu dari etilena glikol dan propilen glikol yang diimpor dari Amerika Serikat. Efektif mulai 11 Januari, pungutan baru atas impor akan menjadi 57,4% untuk produk-produk Dow Chemical Company dan 65,3% untuk sejumlah produsen asal AS lainnya.
Indonesia
Berdasar data BEI yang dikutip dari Kontan, tahun 2021 menjadi periode yang paling gemilang bagi pasar modal Indonesia. Sepanjang tahun lalu, jumlah investor berhasil mengalami pertumbuhan yang signifikan, baik itu investor reksadana, C-Best, maupun Surat Berharga Negara (SBN). Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor pasar modal sudah mencapai angka 7,49 juta investor per akhir Desember 2021. Artinya, sepanjang sepanjang tahun 2021, jumlah investor pasar modal sudah berhasil tumbuh 92,99%. Mengingat pada akhir 2020 jumlahnya masih 3,88 juta investor.
Ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi 6 bulan ke depan masih terjaga di zona optimistis atau indeks di atas 100, meski memang sedikit menurun. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI), ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Desember 2021 yang tercatat sebesar 136,8, atau sedikit menurun dari 137,8 pada bulan sebelumnya.
Larangan ekspor batubara resmi dicabut. Pemerintah kembali mengizinkan kegiatan ekspor batubara secara bertahap dan akan dievaluasi mulai Rabu (12/1/2022). Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, sebelum melakukan ekspor batubara, kapal akan diverifikasi. Bagi kapal berisi batubara yang lolos verifikasi sesuai peraturan dan regulasi Domestic Market Obligation (DMO) diperbolehkan berangkat. Menko Luhut mengatakan, pemerintah tengah melakukan banyak pembenahan dalam kegiatan ekspor khususnya pasokan batubara yang berkaitan dengan PLN.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.