Wednesday, 12 January 2022
"I don’t look to jump over 7-foot bars - I look for 1-foot bars that I can step over."
–Warren Buffet–
Indikator
Global Market
Bank-Bank besar di Amerika Serikat sekarang memperkirakan suku bunga acuan naik empat kali, mulai Maret, sepanjang tahun ini. Proyeksi yang jauh lebih agresif dibanding versi terdahulu, sudah menimbang kemungkinan meredanya dampak dari pasokan yang seret terhadap ekonomi dan harga konsumen. Seperti dikutip dari Kontan, dalam laporan riset masing-masing, Goldman Sachs, JPMorgan, dan Deutsche Bank memperkirakan Federal Reserve akan memperketat kebijakan moneter setidaknya empat kali pada tahun 2022. Itu lebih dari konsensus pada akhir Desember lalu, yaitu tiga kenaikan.
Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan negara-negara berkembang untuk bersiap mengantisipasi imbas kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat dari yang diharapkan. Menurut IMF, langkah Federal Reserve dapat mengguncang pasar keuangan dan memicu arus keluar modal dan depresiasi mata uang di luar negeri. Pengetatan kebijakan moneter AS yang berlangsung secara bertahap dan telah dikomunikasikan dengan baik, kemungkinan akan berdampak kecil terhadap pasar negara berkembang. Permintaan asing akan mengimbangi dampak kenaikan biaya pembiayaan.
Aliran modal bersih ke pasar negara berkembang pada Bulan Desember 2021 turun lebih dari 75% year on year (yoy). China menjadi penerima modal utama karena para investor khawatir ekonomi-ekonomi negara lain akan terus berkinerja buruk karena Covid-19. Data dari Institute of International Finance (IIF), seperti dikutip dari Kontan, pada Hari Selasa (11/1) menunjukkan, aliran non-resident ke pasar negara berkembang mencapai US$ 16,8 miliar bulan lalu atau jauh di bawah US$ 70,2 miliar pada Desember 2020. Namun aliran modal Bulan Desember 2021 masih lebih tinggi ketimbang US$ 13,7 miliar pada Bulan November sebelumnya.
Indonesia
Presiden Jokowi memastikan vaksinasi booster atau dosis ketiga untuk masyarakat Indonesia diberikan gratis alias tanpa pungutan biaya. Jokowi memastikan vaksinasi booster akan dimulai hari ini. Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut titer antibodi yang didapatkan warga pasca vaksinasi Covid-19 terpantau mengalami penurunan, sehingga dibutuhkan suntikan antigen baru melalui vaksinasi booster untuk memberikan perlindungan tambahan.
Sektor barang konsumsi (consumer goods) diyakini akan pulih. Karena itu, performa saham sektor ini diyakini lebih baik tahun ini. Memang, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) sedikit melorot di akhir tahun lalu. Bank Indonesia mencatat, IKK Desember ada di posisi 118,3 atau turun tipis dari bulan sebelumnya di 118,5. Tapi, IKK masih berada di atas angka 100. Ini artinya konsumen masih optimistis memandang kondisi ekonomi beberapa waktu mendatang. Sektor consumer goods masih memiliki prospek menarik ke depan. Katalis positif di sektor ini adalah besarnya jumlah konsumen, ekspektasi pemulihan ekonomi, dan peningkatan daya beli masyarakat.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.