Emerald Daily Update 13 Januari 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 13 Januari 2022

Thursday, 13 January 2022

"You are thinking of failure as the enemy of success. But it isn’t at all."
–Thomas J Watson–

Indikator

Indikator

Global Market

Dikutip dari Kontan, harga konsumen Amerika Serikat (AS) naik solid pada Bulan Desember 2021 dengan kenaikan inflasi tahunan terbesar dalam hampir 40 tahun. Rilis data itu dapat meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mulai menaikkan suku bunga pada awal Bulan Maret 2022 nanti. Consumer Price Index (CPI) secara keseluruhan meningkat 0,5% bulan lalu setelah naik 0,8% pada November 2021. Demikian kata Departemen Tenaga Kerja AS pada Hari Rabu (12/1). Sementara dalam 12 bulan hingga Desember 2021, CPI melonjak 7,0% dalam basis tahun ke tahun. Pertumbuhan CPI sepanjang tahun lalu adalah peningkatan tahunan terbesar sejak Juni 1982 dan mengikuti kenaikan 6,8% pada November.

Minyak mentah berpotensi terangkat di atas harga US$ 100 per barel menurut para analis. Penopangnya yakni kapasitas produksi yang kurang dan investasi terbatas di sektor tersebut. Virus Corona Varian Omicron memang telah mendorong kasus Covid-19 jauh di atas puncak yang dicapai tahun lalu. Namun para analis mengatakan harga minyak akan didukung oleh keengganan banyak pemerintah untuk memulihkan pembatasan ketat yang menghantam ekonomi global ketika pandemi berlangsung pada tahun 2020. Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau OPEC+, secara bertahap melonggarkan pengurangan produksi yang diterapkan ketika permintaan runtuh pada tahun 2020. Namun, banyak produsen lebih kecil yang tidak dapat meningkatkan pasokan. Sementara produsen-produsen minyak lain waspada jika harus memompa terlalu banyak minyak di tengah risiko kemunduran karena Covid-19 yang baru.

Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun lebih sering ditutup di zona merah. Meski masih mencetak kenaikan 1% sejak awal tahun, dalam delapan hari perdagangan hingga Rabu (12/1), lima hari di antaranya IHSG ditutup melemah. Dana asing juga terus mengalir masuk karena sejumlah pengelola dana berburu saham-saham bluechip untuk mengisi portofolio mereka, seiring aksi January effect. Meski begitu, January effect dinilai tidak akan berdampak signifikan ke pergerakan IHSG tahun ini, sama seperti window dressing akhir tahun lalu. Alasannya, meski investor asing masuk ke bursa saham, secara umum pelaku pasar masih berhati-hati mengatur alokasi portofolio.

Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal mengambil kebijakan behind the curve dalam menghadapi kemungkinan peningkatan suku bunga kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang lebih cepat. Pendapat tersebut salah satunya didukung oleh Ekonom Chatib Basri. Salah satu hal yang mendasari arah kebijakan BI ini adalah masih rendahnya daya beli masyarakat yang tercermin dari tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) yang masih rendah. Sehingga, masalah inflasi dalam jangka waktu dekat belum menjadi kekhawatiran.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking