Thursday, 27 January 2022
"Always deliver more than expected."
–Larry Page–
Indikator
Global Market
Ekonomi Taiwan yang bergantung pada perdagangan diperkirakan akan tumbuh sedikit lebih cepat pada kuartal keempat didukung oleh ekspor teknologi yang cukup tumbuh signifikan. Menurut Reuters yang dikutip dari KONTAN menunjukan Produk Domestik Bruto (PDB) kemungkinan akan tumbuh 3,8% pada Oktober-Desember itu meningkat dari pertumbuhan 3,7% secara yoy pada kuartal sebelumnya yang mencapai 7,43% di kuartal kedua dan 8,92% di kuartal pertama. Sebagai pusat utama dalam rantai pasokan teknologi global untuk raksasa seperti Apple Inc, ekonomi Taiwan telah mengungguli banyak rekan regionalnya selama pandemi Covid-19 karena diuntungkan dari kenaikan permintaan untuk ekspor teknologinya.
The Fed atau Federal Reserve selaku Bank Sentral Amerika Serikat memberikan isyarat kemungkinan akan menaikan suku bunga pada bulan Maret 2022 dan juga memberikan kejelasan kembali untuk mengakhiri pembelian obligasi yang selama ini merupakan stimulus yang dilakukan untuk membantu perokonomian tumbuh. Kebijakan tersebut dilakukan sebelum The Fed meluncurkan kebijakan pengurangan kepemilikan asetnya secara signifikan. Gubernur The Fed mengatakan pembuat kebijakan memiliki “cukup banyak ruang untuk menaikan suku bunga tanpa mengancam tenaga kerja” dikutip dari KONTAN. Hal ini dilakukan karena angka inflasi sudah jauh berada diatas target The Fed yaitu sebesar 2% dan investor juga secara luas mengharapkan The Fed untuk menaikan suku bunga acuan semalam dari level mendekati nol saat ini pada pertemuan 15-16 Maret seiring dengan pemulihan pasar tenaga kerja yang cukup kuat.
Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memprediksi perekonomian dalam negeri akan lebih baik tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari beberapa indikator perekonomian yang mencatatkan kinerja positif. Menurutnya, kerjasama BI dan pemerintah terus diperkuat agar ekonomi bisa kembali pulih dari krisis pandemi Covid-19 sehingga perekonomian diproyeksi bisa kembali ke level 5% di tahun ini yang dikutip dari laman KONTAN. Selain itu, ada beberapa strategi yang akan di tempuh BI tahun ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan menjaga pasar keuangan tetap stabil salah satunya ialah menjaga nilai tukar tetap stabil dengan koordinasi bersama Kementerian Keuangan agar nilai tukar tidak bergerak jauh dari fundamentalnya. Bank Indonesia meyakini nilai tukar bisa terjadi terutama karena ekonomi lebih kuat dan inflasi terjaga dengan baik, dimana inflasi dijaga di 3% plus 1% di 2022.
Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan Rabu (26/1), ditengah sikap investor yang cenderung wait and see menunggu rilis hasil rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) edisi Januari 2022. Mayoritas investor memburu obligasi pemerintah pada hari ini, ditandai dengan turunnya imbal hasil atau yield. Hanya SBN bertenor 10 dan 30 tahun yang cenderung di lepas oleh investor, ditandai dengan kenaikan yield dan pelemahan harga.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana.