Emerald Daily Update 10 Februari 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 10 Februari 2022

Thursday, 10 February 2022

"Business opportunities are like buses, there's always another one coming."
–Richard Branson–

Indikator

Indikator

Global Market

Aturan keras China terhadap Perusahaan lokal yang IPO di luar negeri telah mengacaukan rencana startup yang ingin Go Public. Akibatnya Perusahaan-Perusahaan rintisan beralih berburu investor di kawasan Asia yang punya pasar modal berkembang. Dikutip dari Kontan, JP Morgan memperkirakan penggalangan dana dari pemodal swasta seperti Blacstone, PAG dan TPG untuk startup Asia melonjak lebih dari US$ 240 miliar tahun lalu dari hanya sekitar US$ 100 miliar pada 2017. Sebagian besar startup tersebut merupakan Perusahaan China. Saat ini, sektor-sektor pendidikan dan teknologi konsumen telah dalam pantauan pemerintah China. Ini membuat Perusahaan yang berencana IPO keluar dari rencananya dan terpaksa membakar uang seperti titik awal.

Bank Sentral Eropa (ECB) menyerukan seluruh Bank di benua biru untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan siber dari Rusia di tengah ketegangan dengan Ukraina. Eropa jelas akan merasakan dampak finansial dari konflik kedua negara tersebut. Dilansir dari Reuters, ECB saat ini sudah mulai berdialog dengan Bank-Bank di Eropa untuk memastikan seberapa kuat pertahanan mereka terhadap peretasan. Sumber yang dihubungi Reuters mengungkapkan, Bank-Bank di Eropa saat ini sedang melakukan sejumlah skenario perang dunia maya untuk menguji kemampuan mereka menangkis serangan.

Indonesia

Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan menahan suku bunga acuan di level 3,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Februari 2022. Tetapi diperkirakan BI tak bisa menahan suku bunga acuan untuk berada di level terendah selamanya. Di tahun 2022, diperkirakan BI akan mulai melakukan peningkatan suku bunga acuan. Analis memperkirakan BI baru akan mengerek suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Hal ini seiring dengan tingkat inflasi kan akan mulai akseleratif di semester II-2022 bahkan hingga ke 4% atau batas atas kisaran sasaran BI. Selain inflasi, peningkatan suku bunga acuan oleh BI ini juga akan sangat bergantung pada berapa kali peningkatan suku bunga The Fed.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memproyeksikan surplus neraca niaga pada tahun ini berada di posisi US$ 31,4 miliar hingga US$ 31,7 miliar. Proyeksi itu mengalami penurunan sebesar 11,39 persen jika dibandingkan dengan torehan surplus 2021 di posisi US$ 35,44 miliar. Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kemendag Kasan Muhri mengatakan, penyesuaian proyeksi neraca niaga itu berdasar pada outlook harga komoditas global yang cenderung mengalami penurunan pada awal tahun ini. Selain potensi merosotnya nilai komoditas dari siklus sepanjang 2021, implementasi Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) dari Uni Eropa juga tengah menjadi perhatian pemerintah. Manuver perdagangan Uni Eropa itu dinilai bertentangan dengan prinsip perdagangan dunia yang belakangan merugikan sejumlah produk ekspor nonmigas, serta produk turunan dari Indonesia.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana, Fetie Nilasari, Alvin Tejo.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking