Emerald Daily Update 11 Februari 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 11 Februari 2022

Friday, 11 February 2022

"Success is not final, failure is not fatal, it is the courage to continue that counts."
–Sir Winston Churchill–

Indikator

Indikator

Global Market

Indeks Harga Konsumen (IHK) AS dilaporkan mencapai 7,5% (tahunan), menjadi yang tertinggi sejak 1982 dan bahkan melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan angka 7,2%. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun melompat hingga 2% merespons rilis tersebut, jauh meninggalkan posisi akhir 2021 yang hanya 1,51%. Dikutip Kontan, data harga konsumen yang lebih kuat daripada perkiraan menimbulkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan bertindak agresif untuk melawan inflasi. Data tersebut direspon negatif oleh Wall Street. Para trader sekarang bertaruh The Fed akan mulai menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan Maret. Pasar uang menunjukkan peluang 50% dari kenaikan setengah poin bulan depan, dari 30% sebelum rilis data.

OPEC memperkirakan ada potensi kenaikan atas proyeksi permintaan minyak dunia yang saat ini sudah kuat untuk tahun 2022. Sebab, ekonomi global mencatat pemulihan yang kuat dari pandemi Virus Corona dan sektor-sektor seperti pariwisata mulai menikmati manfaatnya. Pandangan optimistis OPEC muncul karena harga minyak telah mencapai level tertinggi sejak 2014. Pasokan yang ketat telah mendorong reli harga. Laporan OPEC juga menunjukkan jika kelompok itu menggarisbawahi janji kenaikan produksi minyak pada Bulan Januari. Dalam laporan bulanan, OPEC telah menyampaikan bahwa perkiraan permintaan minyak dunia akan naik 4,15 juta barel per hari (bph) tahun ini. Perkiraannya tidak berubah dari perkiraan bulan lalu.

Indonesia

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan alias BI 7 days reverse repo rate di level 3,50%. dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Februari 2022. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan, keputusan RDG BI ini sejalan dengan perlunya Bank sentral dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan masih terkendalinya inflasi.

Bank Indonesia (BI) akan memberikan insentif bagi Bank-Bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada sektor prioritas dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Insentif yang ditawarkan itu berupa pelonggaran atas kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah rata-rata sampai dengan sebesar 1%. Insentif yang diberikan yaitu berupa, pertama, bagi perBankan yang memberi kredit atau pembiayaan ke sektor prioritas akan mendapat insentif terbesar, yaitu 0,5%, yang diberikan secara berjenjang. Kedua, bagi Bank-Bank yang memenuhi pencapaian RPIM akan mendapatkan insentif paling besar 0,5% yang juga akan diberikan secara bertahap.

Bank-Bank besar diperkirakan masih akan mendominasi penerbitan surat utang di tahun 2022. Bank yang akan menerbitkan obligasi seperti PT Bank Tabungan Negara, Tbk (BTN), PT Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI), Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (Bank BJB) dan Bank Mandiri, Tbk. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai, dominasi Bank-Bank besar dalam penerbitan surat utang terjadi karena mereka memiliki akses, cakupan pasar yang besar serta jejak rekam yang baik.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana, Fetie Nilasari, Alvin Tejo.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking