Emerald Daily Update 18 Maret 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 18 Maret 2022

Friday, 18 March 2022

"It’s far better to buy a wonderful company at a fair price, than a fair company at a wonderful price."
–Warren Buffet–

Indikator

Indikator

Global Market

Harga komoditas kompak terkoreksi setelah mencapai rekor tertinggi. Dikutip Kontan, analis memperkirakan aksi ambil untung atau profit taking melanda pasar komoditas. Itu sebabnya harga kompak terkoreksi apalagi setelah level harga puncak tercapai. Selain itu, pelaku pasar melihat ada potensi ketegangan Rusia dan Ukraina mereda dengan adanya upaya dialog. Faktor lain yang menurunkan harga komoditas juga datang dari kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun dari level 1,66% hingga menyentuh level tertinggi di 2,17% per Rabu.

Bank-Bank besar Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka menaikkan suku bunga pinjaman dasar masing-masing 25 basis poin, beberapa jam setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya dalam upaya untuk menahan inflasi. Mengutip Reuters, Citigroup Inc, Wells Fargo & Co, JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp mengatakan mereka masing-masing menaikkan suku bunga dasar mereka menjadi 3,5% dari 3,25%, efektif Kamis.

Otoritas Moneter Hong Kong, HKMA menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Hal tersebut mengikuti langkah Federal Reserve AS yang melakukan hal sama karena ingin menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah meningkatnya volatilitas pasar. Mengutip Bloomberg suku bunga dasar meningkat menjadi 0,75% dari 0,5%. Tingkat tersebut bergerak sejalan dengan tingkat Fed karena dollar Hong Kong dipatok ke mata uang AS.

Indonesia

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Maret 2022 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen. BI menyebut keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat terutama terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia Ukraina.

Bank Indonesia (BI) masih melanjutkan perannya untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana untuk pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022. Kesepakatan ini sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) III Menteri Keuangan dan Gubernur BI atau yang lebih awam disebut skema burden sharing, yang berlaku hingga 31 Desember 2022. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, hingga 15 Maret 2022, BI sudah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp 8,76 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional.

BEI mengatakan, saat ini sudah banyak investor yang menaruh investasi terhadap Perusahaan yang mengimplementasikan prinsip ESG dalam mengelola bisnis. Pertumbuhan AUM di Indonesia pada Perusahaan bertema ESG juga terus meningkat. BEI menjabarkan angkanya saat ini telah mencapai Rp 3,45 triliun dengan 15 produk.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana, Fetie Nilasari. Alvin Tejo S, Kemal Riayadsyah, Vhannya. B. Fitrah.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking