Monday, 9 May 2022
"Investing in stocks is an art, not a science, and people who’ve been trained to rigidly quantify everything have a big disadvantage."
–Peter Lynch–
Indikator
Global Market
Bank Sentral AS Federal Reserve alias The Fed akhirnya mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga 50 basis poin usai rapat FOMC, Kamis (5/5/2022) dini hari waktu Indonesia. Kebijakan tersebut akan membuat kisaran target untuk suku bunga dana federal mencapai 0,75 persen hingga 1 persen, dibandingkan kisaran sebelumnya yang berada pada rentang 0,25% hingga 0,5%. Berdasarkan catatan Bloomberg, ini merupakan kenaikan paling agresif yang pernah dilakukan The Fed sejak tahun 2000. The Fed mengatakan bahwa kenaikan ini terpaksa ditempuh demi menetralisir kondisi inflasi AS.
Sentimen dari konflik Rusia-Ukraina yang belum kunjung mereda jadi katalis utama yang menjaga harga berbagai komoditas energi tetap tinggi. Merujuk Bloomberg, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pada perdagangan Jumat (6/5) berada di level US$ 109,77 per barel. Sepanjang April hingga Mei, tercatat harga minyak terpantau stabil bergerak menguat di atas US$ 95 per barel. Jika dihitung sejak akhir tahun 2021, harga minyak sudah berhasil menguat 45,95%. Harga batubara juga berada dalam tren serupa, di mana harga batubara di ICE Newcastle pada Jumat (6/5) berada di level US$ 341,65 atau menguat 21,99% dalam sepekan terakhir. Sementara sejak akhir tahun, harga batubara berhasil naik hingga 177,43%.
Indonesia
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (9/5) akan dipengaruhi oleh sentimen luar negeri. Seperti diketahui, IHSG parkir di level 7.288,91 atau naik 0,45% pada perdagangan Kamis (28/4). Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG kemungkinan besar akan melakukan penyesuaian selama liburan, salah satunya koreksi akibat kenaikan Fed Fund Rate. Adapun di hari terakhir perdagangan pada Kamis (28/5/2022), IHSG ditutup menguat 32,1 poin atau 0,45 persen ke level 7.228,91. Sebanyak 307 saham menguat, 226 saham melemah, dan 162 saham bergerak stagnan. Bursa Asia kompak melemah pada awal perdagangan hari ini. Senin (9/5), pukul 08.22 WIB, indeks Nikkei 225 anjlok 2,27 % ke 26.391,05. Serupa, indeks Taiex turun 1,01% ke 16.242,53.
Danareksa Research Institute (DRI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2022 tetap akan positif, meski pada awal tahun 2022 sempat ada peningkatan kasus harian Covid-19 varian Omicron. Kepala ekonom DRI Rima Prama Artha menyebut, pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan pertama tahun ini akan berada di kisaran 4,7% yoy hingga 5,21% yoy.
Bank Indonesia (BI) berdasarkan survei pemantauan harga memperkirakan perkembangan harga pada minggu ketiga April 2022 akan mengalami inflasi sebesar 0,74% secara bulanan (month-to-month/mtm). Dengan perkembangan tersebut inflasi tahunan pada April 2022 diperkirakan mencapai 3,26% (year-on-year/yoy) atau mencapai 1,95% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (Closing Market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana, Fetie Nilasari. Alvin Tejo S, Vhannya Bella, Kemal Riayadsyah, Yully.