Emerald Daily Update 19 Mei 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 19 Mei 2022

Thursday, 19 May 2022

"If investing is entertaining, if you’re having fun, you’re probably not making any money. Good investing is boring."
–George Soros–

Indikator

Indikator

Global Market

Bank Sentral AS ingin melihat pertumbuhan ekonomi melambat dan bukti "jelas" dari perlambatan inflasi sebelum menarik kembali upaya untuk memperlambat ekonomi, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan pada Selasa (17/5). Ekonomi terbesar dunia itu menghadapi inflasi tercepat dalam empat dekade terakhir, mendorong The Fed untuk berjuang guna mencoba mendinginkan tekanan harga, dan mengumumkan awal bulan ini kenaikan suku bunga terbesar sejak 2000. Setelah jatuh pada kuartal kedua 2020, pertumbuhan AS telah pulih, melonjak 5,7% tahun lalu. Untuk menjinakkan laju inflasi, sejauh ini The Fed sudah mengerak suku bunga sebanyak dua kali di 2022.

Produksi minyak mentah Rusia pada April turun hampir 9% dari bulan sebelumnya, menurut laporan internal OPEC+. Penurunan ini terjadi karena sanksi Barat terhadap Rusia menyusul invasinya ke Ukraina menghantam produsen minyak utama. Mengutip Reuters, produksi minyak Rusia mencapai 9,16 juta barel per hari (bph) pada April, menurut data dari sumber sekunder yang dikumpulkan oleh OPEC+, turun sekitar 860.000 barel per hari dari Maret dan hampir 1,2 juta barel per hari di bawah output sekutu OPEC+ Arab Saudi. Meskipun kehilangan target produksi dan menjual minyak dengan harga diskon, lonjakan harga minyak mentah baru-baru ini mendorong pendapatan minyak dan gas Moskow menjadi 1,81 triliun rubel (US$ 27,92 miliar) pada bulan April, dibandingkan dengan total 2,97 triliun rubel untuk tiga bulan pertama tahun ini, menurut Kementerian Keuangan.

Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah belum berencana untuk menaikan harga BBM khususnya pertalite dan juga tarif listrik. Beberapa kalangan menghitung kenaikan subsidi energi akan berkisar Rp 200 triliun hingga Rp 250 triliun dari anggaran awal sebesar Rp 134 triliun. Meski terjadi kenaikan, namun pemerintah masih bisa melakukan berbagai penyesuaian pos anggaran lain. Berdasar pendapat beberapa ahli mengatakan dengan asumsi harga minyak global yang mencapai US$ 100 per barel dan setiap kenaikan US$ 1 per barel dapat menyumbang belanja subsidi hingga Rp 1,9 triliun sampai Rp 2,1 triliun, maka berdasarkan perhitungan potensi belanja subsidi energi bisa mencapai Rp 180 triliun hingga Rp 200 triliun lebih tinggi dari pagu anggaran subsidi energi yang mencapai Rp 134 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, pemerintah berencana akan melarang ekspor bauksit dan timah pada tahun 2022 ini. Bahlil mengatakan, larangan tersebut merupakan interpretasi arahan dari Presiden RI Joko Widodo untuk membangun hilirisasi dan industri berbasis energi baru terbarukan dan ramah lingkungan. Menurutnya, dengan adanya pelarangan ekspor mineral ini akan mendorong terjadinya hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah. Hal ini terbukti dari larangan ekspor nikel yang dapat meningkatkan realisasi ekspor tambang.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Samuel Panjaitan, Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana, Fetie Nilasari. Alvin Tejo S, Vhannya Bella, Kemal Riayadsyah, Yully.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking