Thursday, 30 June 2022
"The only source of knowledge is experience."
–Steve Jobs–
Indikator
Global Market
Di tengah ancaman resesi, kepercayaan konsumen Amerika Serikat (AS) berada di level kritis. Mengutip pada laman KONTAN hal ini terekam dalam survei The Conference Board yang baru saja dirilis. Ekspektasi konsumen AS terjun ke level terendah sejak Maret 2013. Indeks ekspektasi konsumen menurut Conference Board yang didasarkan pada prospek jangka pendek konsumen untuk pertumbuhan pedapatan, pasar kerja, dan kondisi bisnis secara keseluruhan, turun ke 66,4. Sementara itu, indeks kepercayaan konsumen Conference Board untuk Juni turun ke 98,7 dari 103,2 di Mei, dibawah ekseptasi untuk perkiraan di level 100. Lynn Franco, Direktur senior indikator ekonomi di The Conference Board bilang prospek konsumen yang suram didorong oleh meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi, khususnya kenaikan harga bahan bakar dan makanan.
China memutuskan untuk memangkas setengah waktu karantina bagi pelancong yang masuk ke negara Panda itu pada Selasa (28/6). Pelonggaran besar atas pembatasan Covid-19 yang telah menghalangi perjalanan lintas batas dan mengakibatkan penerbangan internasional tumbuh hanya 2% dari tingkat pra-pandemi. Komisi kesehatan Nasional mengumumkan, masa karantina di fasilitas terpusat telah dipotong menjadi tujuh hari dari 14 hari dan pemantauan kesehatan di rumah berikutnya telah dikurangi menjadi tiga hari dari tujuh hari. Awal bulan ini, regulator penerbangan China mengatakan telah berhubungan dengan beberapa negara untuk terus meningkatkan jumlah penerbangan pada paruh kedua tahun 2022. Beijing dan Shanghai melaporkan pada hari Selasa tidak ada infeksi Covid-19 lokal baru, pertama kalinya kedua kota itu bersih secara bersamaan sejak akhir Februari 2022, mengutip laman KONTAN.
Indonesia
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2022 capai 5,5%. Wakil Direktur INDEF Eko Listyanto mengatakan, terdapat sejumlah indikator yang mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut. Diantaranya momentum puasa dan Hari Raya Idul Fitri yang biasanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Selain itu, pertumbuhan kredit di kuartal kedua juga dinilai lebih tinggi dua kali lipat jika dibandingkan dengan kuartal1-2022 yang saat itu tumbuh 5% kemudian, investasi juga diperkirakan meningkat 4,5%. mengutip pada laman KONTAN.
Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Rabu (29/6), ditengah cenderung melemahnya imbah hasi (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) pada hari ini, karena investor terus menilai prospek ekonomi di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi. Mengutip pada laman CNBC mayoritas melepas SBN Rabu 29/6, ditandai dengan naiknya yield. Hanya SBN tenor 5, 10, dan 25 tahun yang ramai diburu oleh investor, ditandai dengan penurunan yield dan penguatan harga, mengutip laman CNBC.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna Adiprana, Fetie Nilasari, Alvin Tejo S, Kemal Riayadsyah, Vhannya.B. Fitrah, Yully.