Emerald Daily Update 18 Juli 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 18 Juli 2022

Monday, 18 July 2022

"Be greedy when others are fearful in stock market."
–Warren Buffett–

Indikator

Indikator

Global Market

Saham di bursa Wall Street reli pada hari Jumat (15/7) dan berakhir positif, didukung naiknya saham emiten perBankan, serta di saat yang sama kekhawatiran kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) hingga 100 basis poin demi menahan kenaikan inflasi mereda. Emiten Bank seperti saham Wells Fargo melonjak sekitar 6,2% serta saham Citigroup melonjak 13,2%, setelah investor kembali masuk ke pasar saham karena harga sudah relative murah dan tertekan beberapa hari sebelumnya.

Meski dikepung beragam sentimen negatif, mulai dari prospek pengetatan moneter di AS hingga konfirmasi penurunan ekonomi global dari perlambatan ekonomi China di kuartal II, bursa saham Eropa akhirnya ditutup lebih tinggi pada hari Jumat (15/7) sekaligus memangkas penurunan beruntun sesi-sesi sebelumnya. Saham Uniper Jerman melonjak 6% setelah Fortum, pemilik mayoritas Uniper dari Finlandia, mengatakan pihaknya terpaksa mempertimbangkan semua opsi untuk memastikan keamanan pasar energi Eropa. Uniper adalah Perusahaan energi Jerman pertama yang membunyikan alarm atas melonjaknya tagihan energi karena berkurangnya pasokan gas Rusia. Perseroan meminta pemerintah Jerman untuk melakukan bailout pekan lalu.

Di Asia, pasar China sebagian besar berakhir lebih rendah setelah angka pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Beijing lebih lemah dari yang diantisipasi. Ekonomi terbesar kedua di dunia itu mengalami pertumbuhan PDB kuartal kedua sebesar 0,4% dari tahun lalu, meleset dari ekspektasi saat ekonomi berjuang untuk melepaskan dampak dari kontrol ketat covid-19. Para analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pertumbuhan 1% pada kuartal kedua. Hal itu terjadi setelah gelombang baru kenaikan suku bunga global memperburuk kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi.

Indonesia

Di tengah isu resesi global yang menggebu, Indonesia kembali melanjutkan tren positif pada sisi ekspor dan impor. Neraca perdagangan Indonesia selama semester I-2022 berhasil mencapai US$ 24,89 miliar. Capaian positif ini disebabkan oleh lonjakan harga komoditas internasional dalam beberapa bulan terakhir. Khususnya pada ekspor andalan Indonesia seperti batubara, bauksit, nikel, tembaga hingga minyak kelapa sawit. Para analis memberikan saran divestasi investasi melihat ekonomi dunia menuju resesi. Dalam kondisi resesi, value stock atau saham-saham yang dinilai memiliki harga terlalu rendah ketimbang kinerja keuangannya, akan lebih menguntungkan ketimbang growth stock. Investor juga patut mempertimbangkan aset investasi masuk ke obligasi, sebab selain lebih aman ketimbang saham, imbal hasil (yield) yang ditawarkan kini cukup tinggi. Kenaikan suku bunga yang dilakukan Bank Sentral membuat yield obligasi cenderung akan menanjak.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking