Emerald Daily Update 20 Juli 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 20 Juli 2022

Wednesday, 20 July 2022

"The further you get away from yourself, the more challenging it is. Not to be in your comfort zone is great fun."
–Benedict Cumberbatch–

Indikator

Indikator

Global Market

Bursa ekuitas Wall Street naik cukup tajam pada hari Selasa kemarin, dengan pasar melanjutkan rebound dari posisi terendah bulan lalu, karena trader berspekulasi pada laporan keuangan Perusahaan yang kuat dan memperkirakan pasar telah menemukan titik terendah. Goldman Sachs melambung sekitar 5,6%. Bank of America dan Wells Fargo masing-masing melejit sekitar 3,4% dan 4,2%. Pada hari Selasa kemarin, sekitar 9% dari Perusahaan S&P 500 melaporkan kinerja kuartal kedua tahun kalender. Dari jumlah tersebut, sekitar dua pertiga mengalahkan ekspektasi analis.

Bursa ekuitas Eropa ditutup naik hari Selasa kemarin, dengan lonjakan pada sesi petang dibantu momentum positif di bursa Wall Street. Pekan ini, semua mata tertuju pada pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa di Frankfurt hari Kamis, dengan kemungkinan Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (kenaikan pertama dalam 11 tahun) untuk meredam inflasi yang mencapai 8,6% (year on year).

Pasar Asia Pasifik ditutup variative karena tertahan dengan laporan kenaikan Covid-19 di China. 776 kasus baru dilaporkan kemarin dan 41 kota di China saat ini sedang melakukan pembatasan bertahap. Reserve Bank of Australia (RBA) merilis risalah pertemuannya kemarin. Risalah tersebut menunjukkan bahwa suku bunga saat ini "jauh di bawah" tingkat netral, menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut akan diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Indonesia

Pada hari Kamis 21 Juli 2022 besok Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan. Secara konsensus suku bunga masih ditahan di 3,5%. Sesuai pernyataan Bank Indonesia beberapa waktu lalu bahwa Bank Indonesia hanya akan menaikkan suku bunga jika inflasi inti naik signifikan. Saat ini inflasi inti masih terkendali di bawah 3% yaitu di level 2,63%. Sentimen positif datang dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa Indonesia peluangnya hanya 3% menuju resesi, dibandingkan dengan negara Asia lainnya seperti China di 20%, Korea selatan di 25% serta negara- negara maju lainnya di atas 50%. Hal ini disebabkan secara ketahanan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga Indonesia masih cukup kuat serta ditopang dengan data indikator ekonomi yang masih cukup bagus.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking