Thursday, 21 July 2022
"The goal is not to be better than the other man, but your previous self."
–Dalai Lama–
Indikator
Global Market
Laporan dari Mortgage Bankers Association menunjukkan lebih banyak tekanan bagi pembeli rumah di Amerika Serikat karena mereka harus menghadapi harga dan suku bunga yang lebih tinggi. Permintaan hipotek turun lebih dari 6% minggu lalu dibandingkan pekan sebelumnya, jatuh ke level terendah dalam 22 tahun. Pada saat bersamaan, penjualan existing home pada periode bulan Juni turun 5,4% dari bulan Mei, menurut National Association of Realtors. Sekitar 12% Perusahaan yang terdaftar di dalam indeks S&P 500 telah melaporkan kinerjanya sejauh ini pada kuartal kedua. Dari jumlah tersebut, 68% mengalahkan ekspektasi analis. Investor menunggu musim laporan keuangan ini untuk petunjuk tentang bagaimana Perusahaan mengatasi inflasi terburuk dalam lebih dari 40 tahun.
Dari pasar Eropa, dilaporkan bahwa Rusia dan Ukraina mendekati kesepakatan yang akan mengakhiri blokade ekspor biji-bijian dan pipa gas Nord Stream 1 kemungkinan akan memulai kembali ekspor gas sesuai jadwal setelah pemeliharaan selesai. Disamping itu, pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa di Frankfurt hari Kamis ini, menjadi fokus utama investor, dimana kemungkinan Bank Sentral Eropa akan menaikkan suku bunga pertama kalinya selama 11 tahun terakhir untuk meredam inflasi. Kemudian data inflasi Inggris mencapai level tertinggi baru dalam 40 tahun pada bulan Juni ketika harga makanan dan energi terus melonjak, meningkatkan krisis biaya hidup bersejarah negara itu. Indeks harga konsumen naik ke 9,4% (tahunan), di atas ekspektasi rata- rata para ekonom yang disurvei Reuters, naik dari 9,1% pada bulan sebelumnya.
Market saham Asia memperpanjang reli global pada hari Rabu sore seiring pendapatan emiten Amerika Serikat yang kuat dan perkiraan dimulainya kembali pasokan gas Rusia ke Eropa membantu mengangkat sentimen risk-on dan meredakan kekhawatiran resesi. Pada hari Rabu kemarin, China mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun tidak berubah pada level 3,7% dan 4,45%.
Indonesia
Volatilitas pasar akan terjadi jelang pengumuman keputusan Bank Indonesia soal kenaikan suku bunga hari Kamis ini. Sentimen penopang IHSG untuk perdagangan hari ini datang dari bursa Amerika sebagai acuan pasar saham dunia yang menguat pada perdagangan kemarin. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan kolega menggelar Rapat Dewan Gubernur mulai kemarin hingga hari ini. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia terbelah sama kuat antara yang memperkirakan kenaikan dan yang mempertahankan suku bunga acuan. Dari 14 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut, tujuh memproyeksi BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada bulan ini. Sementara tujuh lainnya memperkirakan BI tetap mempertahankan BI 7-DRR sebesar 3,5%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.