Emerald Daily Update 26 Juli 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 26 Juli 2022

Tuesday, 26 July 2022

"You may have to fight a battle more than once to win it."
–Margaret Thatcher–

Indikator

Indikator

Global Market

Pekan ini adalah pekan terakhir perdagangan untuk bulan Juli dan mungkin merupakan minggu terpenting sepanjang summer season di Amerika Serikat, dengan pertemuan The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) dan data PDB ada dalam agenda. Hampir sepertiga dari emiten S&P 500 juga akan melaporkan kinerja kuartalan minggu ini, termasuk Apple, Alphabet, dan Microsoft. Ini terjadi ketika investor di Amerika Serikat khawatir tentang potensi resesi ekonomi. Kendati The Fed mungkin akan mengumumkan kenaikan suku bunga 75 basis poin pada tanggal 27 Juli 2022, mereka akan menawarkan nada yang lebih moderat terhadap kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Pekan lalu, Bank Sentral Eropa memulai kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin yang merupakan pertama kalinya dalam 11 tahun. Pembuat kebijakan hawkish ECB (European Central Bank), Robert Holzmann, mengatakan kepada media Austria, bahwa Governing Council akan mempertimbangkan landscape ekonomi di seluruh zona Eropa, sebelum menentukan apakah kenaikan suku bunga besar lainnya akan diputuskan pada pertemuan bulan September. Di sisi data, indeks iklim bisnis utama untuk bulan Juli dari Institut Ifo Jerman berada di posisi 88,6 pada sesi hari Senin kemarin, yang merupakan level terendah lebih dari 2 tahun karena kurangnya pasokan gas.

Surat kabar bisnis internasional Britania Raya The Financial Times, melaporkan bahwa China berencana untuk menyortir Perusahaan China yang terdaftar di AS menjadi tiga kelompok tergantung pada sensitivitas data yang dimiliki Perusahaan. Sistem baru tersebut bertujuan untuk mencegah regulator Amerika Serikat dari delisting Perusahaan China dengan membawa beberapa Perusahaan mematuhi aturan Amerika Serikat. Hal ini membuat emiten China yang listing. di pasar saham Hong Kong dan Amerika Serikat bergerak turun pada hari Senin kemarin.

Indonesia

Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan hari Senin kemarin, hal ini menandakan bahwa investor cenderung sedang memburu SBN di tengah kondisi global yang masih belum pasti. Investor yang kembali memburu SBN ditandai dengan turunnya imbal hasil (yield) yang terjadi di sebagian besar SBN acuan kemarin. Hanya SBN tenor 3 dan 25 tahun yang cenderung dilepas oleh investor, yang ditandai dengan naiknya yield dan melemahnya harga. Melansir data dari Refinitiv (penyedia data pasar finansial dan infrastruktur global), yield SBN tenor 3 tahun meningkat signifikan sebesar 30,4 basis poin (bps) ke posisi 4,855%. Sedangkan yield berjangka waktu 25 tahun menguat 3,1 bps ke 7,651%. Sedangkan untuk yield SBN berjangka panjang yakni tenor 30 tahun cenderung stagnan di posisi 7,452% pada perdagangan kemarin. Sementara itu, yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan negara berbalik melandai 5 bps ke 7,442%.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking