Tuesday, 02 Agustus 2022
"You learn more from defeats than you do from victories.”
–Sir Alex Ferguson–
Indikator
Global Market
Aktivitas manufaktur di Amerika Serikat melambat kurang dari perkiraan pada bulan Juli, namun dengan tanda-tanda bahwa kendala pasokan mereda. Data tersebut muncul setelah survei yang menunjukkan pabrik di seluruh Asia dan Eropa berjuang untuk mendapatkan momentum pada bulan Juli, karena lesunya permintaan global dan pembatasan ketat covid-19 di China yang memperlambat produksi. Harga minyak tergelincir karena kekhawatiran permintaan, yang pada gilirannya membebani sektor energi. Indeks energi S&P 500 jatuh dan mencatat penurunan paling tajam di antara 11 sektor. Saham Exxon Mobil turun 2,5% dan merupakan salah satu saham yang berkontribusi paling besar terhadap pelemahan indeks S&P 500. Laporan ketenagakerjaan bulanan Amerika Serikat pada hari Jumat akan dirilis sebagai petunjuk tentang langkah The Fed selanjutnya.
Bursa ekuitas Eropa ditutup sedikit lebih rendah untuk memulai bulan yang baru pada hari Senin, dimana investor mencerna putaran terbaru laporan keuangan perusahaan. Perdagangan yang negatif bagi saham Eropa terjadi setelah pasar kawasan itu menutup bulan Juli lebih tinggi pada hari Jumat lalu dan mencatat kinerja bulanan terbaiknya sejak November 2020. Investor mencerna sebagian besar laporan keuangan perusahaan dan data ekonomi utama dari zona Euro pekan lalu, dengan krisis gas dan inflasi melesat yang membebani pasar. Dari sisi data, aktivitas manufaktur zona Euro berkontraksi pada bulan Juli, berdasarkan data PMI (Purchasing Managers' Index) manufaktur S&P Global yang dirilis pada hari Senin, memperdalam kekhawatiran bahwa Kawasan Eropa dapat meluncur ke dalam resesi.
Pasar saham China daratan naik bersama dengan sebagian besar Indeks Asia lainnya pada perdagangan hari Senin kemarin karena survei swasta tentang aktivitas pabrik China menunjukkan sedikit pertumbuhan. Indeks Manajer Pembelian manufaktur Caixin China periode bulan Juli berada di posisi 50,4 dibandingkan dengan estimasi sebesar 51,5 yang diprediksi dalam jajak pendapat Reuters. Dimana pada bulan Juni, data tersebut di 51,7. Namun, data itu lebih baik daripada data Indeks Manajer Pembelian resmi China yang dirilis akhir pekan lalu, yang menunjukkan sedikit kontraksi dalam aktivitas pabrik.
Indonesia
Aktivitas sektor manufaktur RI juga masih ekspansif meski diwarnai dengan gejolak yang terjadi pada perekonomian global. Indeks PMI manufaktur Indonesia berada di posisi 51,3 pada bulan Juli 2022 atau naik dari bulan sebelumnya di 50,3. Kinerja ekonomi domestik yang masih solid sejauh ini menjadi katalis positif untuk aset berisiko seperti saham. Di pekan ini, investor juga menanti rilis data pertumbuhan ekonomi untuk kuartal II-2022. Setelah mengalami ekspansi di kuartal pertama dengan pertumbuhan 5,01%, pelaku pasar masih memperkirakan ekonomi Indonesia di kuartal II-2022 bisa tumbuh ekspansif di laju 5,13%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.