Wednesday, 03 Agustus 2022
"Courage is not the absence of fear, but rather the assessment that something else is more important than fear.”
–Franklin Delano Roosevelt–
Indikator
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street ditutup lebih rendah pada hari Selasa, dengan ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Taiwan setelah Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi mengunjungi Taiwan. Pelosi mengatakan perjalanannya menunjukkan solidaritas Amerika dengan pulau yang diklaim China itu, tetapi Beijing mengutuk kunjungan pertama dalam 25 tahun itu sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas. Lowongan pekerjaan di Amerika Serikat pada periode bulan Juni turun paling tajam dalam dua tahun, ketika permintaan tenaga pekerja berkurang di industri perdagangan eceran dan grosir. Secara keseluruhan pasar tenaga kerja tetap ketat.
Bursa ekuitas Eropa berakhir di teritori merah pada hari Selasa kemarin, mengikuti sentimen risk-off secara global ketika investor menilai apakah reli bulan lalu akan berlanjut. Laporan keuangan tetap menjadi pendorong utama pergerakan harga saham. Emiten seperti BP, Ferrari, Maersk dan Uniper termasuk di antara perusahaan big caps Eropa yang mempublikasikan kinerja mereka. Raksasa minyak Inggris BP meningkatkan dividennya karena membukukan laba kuartal kedua, diuntungkan oleh lonjakan harga komoditas. Laba bersih BP mencapai USD 8,5 miliar. Saham BP melesat hampir 3% karena berita tersebut.
Rencana kunjungan Ketua Kongres Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taiwan (sebuah pulau demokratis dengan pemerintahan sendiri yang oleh China dilihat sebagai provinsi pelarian) dipandang oleh China sebagai tindakan provokasi, kunjungan tersebut merupakan kunjungan politisi senior Amerika Serikat ke Taiwan yang pertama dalam 25 tahun terakhir. Dari sudut pandang Indonesia, selalu berpegang teguh pada prinsip “One China Policy”, artinya secara de jure Indonesia hanya menjalin hubungan diplomatik dengan RRC. Tapi bukan berarti tidak memiliki kerja sama dagang dengan Taiwan, sejak 1971 Indonesia sudah menjalin kerjasama di berbagai bidang.
Indonesia
Beberapa emiten big caps sdh melaporkan kinerja keuangan-nya dengan hasil yang impresif khususnya sektor perbankan, sampai dengan akhir bulan Agustus ini, investor tinggal menunggu dan mencermati laporan keuangan dari emiten mid-small caps. Dari sisi data ekonomi, investor menunggu data GDP kuartal II 2022 yang akan dirilis pada 5 Agustus 2022 ini. Diharapkan GDP tumbuh lebih baik di kuartal II, setelah kuartal I tumbuh sebesar 5,01%. Konsensus di pasar memprediksi GDP kuartal II tumbuh sebesar 5,17%. Jikalau secara actual nanti hasilnya bagus maka akan berdampak positif ke pasar saham tanah air.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta (closing market).
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.