Monday, 22 August 2022
“Greatness is not a measure of how great you are, but how great others came to be because of you.”
-Cus D’Amato-
Indikator
Global Market
Bursa Wall Street jatuh pada akhir pekan hari Jumat lalu karena kekhawatiran kenaikan suku bunga yang agresif muncul kembali, setelah komentar dari Presiden Federal Reserve negara bagian St. Louis, James Bullard, mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan akan melanjutkan kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Diperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa saham Amerika Serikat akan mencermati perkembangan sinyal kenaikan suku bunga acuan, apakah semakin hawkish atau tidak, juga sentimen ekonomi apakah akan bangkit dan menuju pemulihan. Jika kedua hal tersebut memberikan hasil yang kurang bagus, maka akan menekan bursa saham Amerika Serikat.
Bursa Eropa mayoritas ditutup di zona merah pada hari Jumat lalu, mengikuti ketidakpastian global karena investor memetakan arah kebijakan moneter dan terus mencerna laporan pendapatan perusahaan. Sedangkan dari sisi data, investor Eropa mencerna penjualan ritel Inggris bulan Juli dan harga produsen Jerman pada hari Jumat. Harga produsen Jerman mencatat rekor tertinggi, menurut data resmi yang dirilis pada hari Jumat. Penjualan ritel Inggris naik di bulan Juli dengan angka resmi pada hari Jumat menunjukkan kenaikan 0,3%.
Mayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup di zona merah pada perdagangan Jumat (19/8/2022) akhir pekan lalu, di tengah bimbangnya sikap investor. Dari Jepang, inflasi pada periode Juli 2022 tercatat kembali meningkat dan berada di atas target bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ). Berdasarkan data yang dirilis, inflasi Jepang dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) periode Juli 2022 naik menjadi 2,6% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari sebelumnya sebesar 2,4%. Sementara itu dari kabar korporasi, perusahaan teknologi China yakni Tencent mencatatkan penurunan pendapatan kuartal keduanya tahun ini.
Indonesia
Nilai kapitalisasi pasar (market cap) Bursa efek Indonesia (BEI) telah menembus Rp. 9.300 triliun. Kinerja indeks bursa saham nasional juga masih dalam tren positif dan menjadi yang tertinggi di regional Asia. Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi mengatakan penghimpunan dana di pasar modal hingga kuartal II 2022 mencapai Rp 103 triliun. Dari sisi supply dan demand, demand tumbuh signifikan, dengan jumlah investor di Indonesia tertinggi sepanjang sejarah mencapai 9,3 juta dan yang menarik 80% adalah milenial. Dari sisi supply, penghimpunan dana mencapai Rp 153 triliun dengan 41 emiten IPO.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.