Emerald Daily Update 23 Agustus 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 23 Agustus 2022

Tuesday, 23 August 2022

“Age wrinkles the body, quitting wrinkles the soul.” 
-General Douglas -

Indikator

Indikator

Global Market

Dow Jones Industrial Average terperosok di perdagangan hari Senin kemarin, merupakan penurunan terburuk sejak bulan Juni, karena reli musim panas mulai mengendur dan kekhawatiran kenaikan suku bunga agresif kembali menghantui Wall Street. Penurunan tersebut yang menghentikan kenaikan beruntun selama empat minggu untuk indeks S&P 500. Namun, indeks tersebut masih bertahan sekitar 13% di atas posisi terendah Juni. Saat ini investor mengantisipasi komentar terbaru Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, tentang inflasi di simposium ekonomi tahunan bank sentral Jackson Hole pada tanggal 25-27 Agustus 2022 ini.

Bursa ekuitas Eropa jatuh ke level terendah dalam hampir satu bulan pada hari Senin kemarin karena kekhawatiran tentang pengetatan pasokan gas Rusia, sinyal hawkish dari Bank Sentral Eropa dan prospek ekonomi yang lemah membebani pikiran investor. Rusia akan menghentikan pasokan gas alam ke Eropa selama tiga hari pada akhir bulan, menurut perusahaan raksasa energi Gazprom, menambah tekanan pada benua itu ketika berusaha untuk mengisi pasokan bahan bakar menjelang musim dingin.

People's Bank of China (PBoC) memangkas suku bunga pinjaman acuan satu tahun sebesar 5 basis poin dan suku bunga lima tahun sebesar 15 basis poin. Hal itu membuat suku bunga pinjaman satu tahun menjadi 3,65% dan Lending Prime Rate (LPR) lima tahun menjadi 4,3%. Analis yang disurvei oleh kantor berita Reuters memperkirakan penurunan 10 basis poin untuk LPR satu tahun dan setengah dari responden survei memperkirakan suku bunga lima tahun akan diturunkan sebesar 15 basis poin. Pemangkasan ini bertujuan untuk mendukung pinjaman jangka panjang karena pasokan kredit secara keseluruhan tetap cukup, sementara permintaan kredit lamban.

Indonesia

Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah pada perdagangan Senin (22/8/2022) awal pekan ini, jelang rilis hasil rapat kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa ini. Mayoritas investor cenderung melepas SBN, ditandai dengan naiknya yield. Hanya SBN tenor 3, 25 dan 30 tahun yang ramai diburu oleh investor, ditandai dengan turunnya yield. Melansir data dari Refinitiv, SBN tenor 3 tahun melandai 1,1 basis poin (bp) ke posisi 6,085%. Sedangkan yield bertenor 25 tahun melemah 3,4 bp ke 7,523% dan yield berjangka waktu 30 tahun turun 0,4 bp ke 7,337%. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia menunjukkan sebagian besar lembaga/institusi memproyeksikan BI akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,5%.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking