Emerald Daily Update 05 September 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 05 September 2022

Monday, 05 September 2022

"Always be more than you appear and never appear to be more than you are."
–Angela Merkel–

Indikator

Indikator

Global Market

Pasar ekuitas Amerika Serikat jatuh pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, setelah data laporan pekerjaan periode bulan Agustus yang solid gagal meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga secara agresif untuk melawan inflasi. Semua indeks utama di bursa Wall Street membukukan kinerja negatif secara mingguan ketiga berturut-turut, setelah turun di hari-hari terakhir bulan Agustus. Indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing kehilangan sekitar 3% dan 3,3%, sedangkan indeks Nasdaq turun 4,2%. Bursa saham telah terbebani sepanjang minggu lalu oleh komentar hawkish/agresif dari pejabat Federal Reserve yang menandakan bahwa kenaikan suku bunga tidak akan hilang dalam waktu dekat. Itu membuat para trader waspada, terutama mengetahui bahwa bulan September secara historis merupakan bulan yang buruk bagi pasar.

Pasar saham Eropa ditutup ke zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu. Investor di Eropa bereaksi positif terhadap data laporan pekerjaan di Amerika Serikat. Indeks Pan Eropa, Stoxx 600 berakhir 2% lebih tinggi pada penutupan perdagangan. Sektor otomotif naik 3,8% untuk memimpin kenaikan semua sektor. Namun, investor di Eropa menghadapi tekanan dari prospek pertumbuhan resesi di zona Eropa dan Inggris, dimana kekurangan energi yang timbul dari perang Rusia di Ukraina memicu krisis biaya hidup dan kondisi inflasi yang tinggi.

Penguncian/parsial lockdown baru di China memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan global. Kota metropolitan China di bagian barat daya, Chengdu, mengumumkan lockdown bagi 21,2 juta penduduknya. Sementara kota pusat teknologi Shenzhen, juga meluncurkan aturan jarak sosial baru karena lebih banyak kota di China menghadapi wabah covid-19 yang berulang. Kondisi yang lebih memprihatinkan adalah bahwa covid-19 di China bergeser dari daerah dan kota terpencil ke provinsi yang jauh lebih penting bagi ekonomi nasional China.

Indonesia

Akhir pekan lalu, Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri membuat pengumuman mengejutkan. Setelah beberapa hari menjadi bahan spekulasi, akhirnya kenaikan harga BBM subsidi benar-benar dieksekusi, efektif per 4 September 2022 pukul 14:30 WIB. Harga BBM jenis RON 90 atau Pertalite naik dari Rp. 7.650/liter menjadi Rp. 10.000/liter. Sementara harga minyak diesel atau Solar naik dari Rp. 5.150/liter ke Rp. 6.800/liter. Namun bukan yang bersubsidi saja yang naik, harga BBM non-subsidi juga didongkrak. Harga BBM jenis RON 92 atau Pertamax naik dari Rp. 12.500/liter menjadi Rp. 14.500/liter. Dari sisi pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), menaikkan harga BBM memang sulit terhindarkan. APBN 2022 disusun dengan asumsi rata-rata harga minyak Indonesia (ICP) di US$ 63/barel. Padahal sepanjang 2022, rata-rata harganya ada di US$ 103,87/barel, jauh di atas asumsi APBN 2022.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking