Wednesday, 21 September 2022
“The only way to success is forward.”
-Karl Benz (the founder of Mercedes Benz)-
Indikator
Global Market
Wall Street berakhir di zona merah pada hari Selasa, menjelang pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan memutuskan kenaikan suku bunga, indeks acuan S&P 500 merosot 19,1% sepanjang tahun ini karena investor khawatir langkah-langkah pengetatan kebijakan yang agresif oleh The Fed dapat menyebabkan ekonomi Amerika Serikat mengalami resesi. Indeks S&P 500 ditutup untuk sesi ketiga berturut- turut di bawah 3.900 poin, karena prospek yang kurang bagus minggu lalu dari perusahaan pengiriman FedEx Corp. dimunculkan kembali, kali ini oleh pabrikan otomotif Ford Motor Co. Saham Ford drop 12,3%, penurunan satu hari terbesar sejak 2011, karena kekurangan suku cadang.
Bursa ekuitas Eropa ditutup pada posisi terendah selama 11-minggu, pada hari Selasa, memperpanjang penurunan menuju sesi keenam berturut-turut, karena ekspektasi kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve membuat spekulasi pengambilan risiko tertahan. Saham real estate terkoreksi 4,1% dipimpin emiten Swedia setelah Riksbank (Bank Sentral Swedia) diluar dugaan menaikkan suku bunga sebesar 1 poin persentase. Langkah tersebut dapat memperburuk tantangan yang dihadapi industri real estate.
Market saham di Asia-Pasifik ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (20/9). People's Bank of China (PBOC) mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun (Lending Prime Rate) tidak berubah, sejalan dengan prediksi dalam jajak pendapat kantor berita Reuters. Suku bunga pinjaman satu tahun tetap di 3,65%, dan suku bunga lima tahun yang terkait erat dengan hipotek rumah berada di 4,3%. Bank Sentral China telah memangkas kedua suku bunga tersebut bulan lalu.
Indonesia
Pasar keuangan Indonesia bergerak datar pada perdagangan Selasa (20/9/2022) kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rupiah dan Surat Berharga Negara (SBN) tercatat tidak mengalami perubahan signifikan. Sektor teknologi menjadi penyelamat IHSG, dan menjadi satu dari dua sektor saja yang tercatat menguat pada perdagangan kemarin. Meski demikian sejak awal tahun, sektor teknologi masih tertekan lebih dari 17%. Secara spesifik, saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menjadi emiten utama yang menopang pergerakan bursa ke zona hijau dengan penguatan nyaris 10%. Melonjaknya harga saham GOTO terjadi satu pasca pengumuman kebijakan PHK yang akan dilakukan oleh saingan utama mereka di pasar e-commerce RI yaitu Shopee. Sementara itu dua emiten perbankan yang merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di bursa, Bank Central Asia (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menjadi pemberat IHSG kemarin.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.