Emerald Daily Update 22 September 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 22 September 2022

Thursday, 22 September 2022

“Success can be achieved only through repeated failure and introspection.”
-Soichiro Honda (the founder of Honda Motor Co., Ltd.)-

Indikator

Indikator

Global Market

Bursa ekuitas Wall Street jatuh dalam perdagangan yang volatile pada hari Rabu, setelah Federal Reserve menaikkan suku bunga 75 basis poin dan memperkirakan kenaikan suku bunga yang lebih besar ke depan untuk menjinakkan inflasi. Pada akhir pertemuan dua hari, The Fed menaikkan suku bunga acuan 75 basis poin untuk ketiga kalinya ke kisaran 3,00-3,25%. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan kenaikan sebesar itu, dengan hanya peluang 21% untuk kenaikan suku bunga 100 basis poin yang terlihat sebelum pengumuman tersebut.

Namun dalam konferensi pers setelah itu, Jerome Powell mengatakan pejabat bank sentral AS "sangat bertekad" untuk menurunkan inflasi dari level tertinggi dalam empat dekade dan akan terus melakukannya sampai pekerjaan benar-benar selesai, sebuah proses yang dia ulangi tidak akan terjadi “tanpa rasa sakit” (mengorbankan growth ekonomi). Bursa ekuitas Eropa menguat pada hari Rabu, menjelang kemungkinan kenaikan suku bunga tinggi ketiga kali berturut-turut oleh Federal Reserve dan mengabaikan pengumuman Rusia tentang mobilisasi militer parsial. Namun, mobilisasi militer Rusia memperkuat kekhawatiran atas konflik yang telah meningkatkan kemungkinan penjatahan listrik dan potensi pemadaman selama musim dingin setelah Rusia tiba-tiba mematikan saluran pada pipa gas alam utama ke
Eropa.

Pasar saham Asia jatuh mengekor market global pada perdagangan hari Rabu (21/9). Permintaan terhadap aset safe haven meningkat seiring pengumuman Presiden Rusia Vladimir Putin tentang mobilisasi militer parsial. Kabar tersebut menekan sentimen pasar yang sudah resah terkait kebijakan moneter agresif The Fed. Bank Pembangunan Asia (ADB) melihat pertumbuhan ekonomi Asia 4,3% pada tahun 2022 dan 4,9% pada tahun 2023, menurut pembaruan terbaru dalam laporannya. Namun ADB memangkas perkiraannya untuk China menjadi 3,3% pada 2022 dari prediksi sebelumnya sebesar 4% yang direvisi pada Juli, menyeret turun prospek pertumbuhan kawasan yang lebih luas. Taiwan dan Korea Selatan, khususnya, kemungkinan akan mengalami penurunan permintaan ekspor.

Indonesia

Dana asing yang keluar dari pasar RI cukup membuat kinerja Indeks IHSG tertekan. Kemarin investor asing melakukan net sell jumbo di pasar reguler senilai Rp. 993 miliar. Saat asing net sell hampir Rp. 1 triliun, IHSG melemah 0,12% dan ditutup di 7.188,31. Sudah tiga hari ini IHSG tampak kesulitan untuk menembus level psikologis 7.200. Tak hanya itu rupiah juga sempat tembus Rp. 15.000/US$ lagi. Dengan rupiah yang melemah, Bank Indonesia (BI) diperkirakan menaikkan suku bunga acuan. Hari ini BI akan mengumumkan kebijakan moneternya setelah dua hari melakukan rapat.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking