Tuesday, 11 Oktober 2022
“The only thing I do know is that from chaos comes opportunity."
-Daniel S. Loeb (CEO of Third Point, a New York-based hedge fund)-
Indikator
Global Market
Bursa Wall Street terkoreksi pada hari Senin kemarin, dengan indeks Nasdaq membukukan penutupan terendah sejak bulan Juli 2020, karena investor khawatir tentang dampak suku bunga yang lebih tinggi dan dampak dari aturan baru yang dibuat oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengumumkan pembatasan ekspor chip, yang bertujuan melumpuhkan industri semikonduktor China. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 93,91 poin, atau 0,32%, menjadi 29.202,88, indeks S&P 500 kehilangan 27,27 poin, atau 0,75%, menjadi 3.612,39 dan Nasdaq Composite Index melemah 110,30 poin, atau 1,04%, menjadi 10,542,10. Philadelphia SE Semiconductor Index melemah 3,5% setelah pemerintahan Joe Biden menerbitkan serangkaian kontrol ekspor tersebut.
Pasar saham Eropa melemah pada hari Senin kemarin karena investor tetap berhati-hati menjelang laporan keuangan perusahaan pekan ini, dengan kekhawatiran seputar kenaikan suku bunga dan meningkatnya ketegangan geopolitik juga ikut membebani sentimen. Indeks Pan-Euro Stoxx 600 ditutup melemah 0,4% atau 1,55 poin menjadi 390,12. Indeks DAX Jerman turun tipis 0,06 poin menjadi 12.272,94, lalu Indeks FTSE 100 Inggris berkurang 0,45% atau 31,78 poin menjadi 6.959,31, dan Indeks CAC Prancis melemah 0,45% atau 26,39 poin menjadi 5.840,55.
Pasar saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan hari Senin. Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin kerugian karena saham perusahaan chip China yang listing/terdaftar di indeks Hang Seng terkoreksi, mengikuti aturan ekspor baru dari Amerika Serikat. Produsen chip terbesar di China, Semiconductor Manufacturing International Corporation turun sebanyak 5,23%. Sementara di pasar saham daratan China, Indeks Shanghai Composite kehilangan 1,66% ke 2.974,15 saat kembali ke perdagangan setelah liburan Golden Week selama satu pekan lalu. Indeks S&P/ASX 200 di pasar saham Australia melemah 1,4% ke 6.667,80.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup terkoreksi pada perdagangan hari Senin kemarin, di tengah lesunya bursa saham Amerika Serikat (AS) akibat kabar resesi semakin mengemuka. IHSG melemah 0,46% ke posisi 6.994,39, menyentuh ke bawah level psikologisnya di 7.000. Bank Indonesia (BI) kemarin telah merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) untuk bulan September 2022. Tercatat pada level 117,2, atau tetap berada pada level optimis, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya pada level 124,7. BI mengklaim level ini mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang tetap terjaga.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.