Emerald Daily Update 21 Oktober 2022 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 21 Oktober 2022

Friday, 21 Oktober 2022

“Behind every stock is a company, find out what it’s doing.”
-Peter Lynch (U.S. investor & Chairman of the Lynch Foundation)-

Indikator

Indikator

Global Market

Bursa ekuitas Wall Street melemah pada penutupan hari Kamis, karena data pasar tenaga kerja dan komentar dari pejabat The Fed memperkuat ekspektasi bank sentral akan agresif dalam menaikkan suku bunga melampaui laporan keuangan perusahaan yang solid. Dow Jones Industrial Average ditutup turun 90,22 poin, atau 0,3%, menjadi 30.333,59, indeks S&P 500 kehilangan 29,38 poin, atau 0,80%, menjadi 3.665,78 dan Nasdaq Composite Index melemah 65,66 poin, atau 0,61%, menjadi 10.614,84. Bursa saham sebelumnya menguat di awal sesi, didorong kenaikan sejumlah emiten seperti IBM yang menguat 4,73% setelah laporannya mengalahkan perkiraan laba kuartalan dan melampaui target pertumbuhan pendapatan setahun penuh. Tetapi saham tidak dapat menahan kenaikannya karena klaim pengangguran mingguan yang kuat dan komentar dari Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia, Patrick Harker, memperkuat kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga The Fed dan potensi ekonomi ke dalam resesi.

Bursa ekuitas Eropa menguat pada penutupan hari Kamis, setelah Liz Truss mengundurkan diri sebagai perdana menteri Inggris, dijatuhkan oleh program ekonominya yang sempat mengacaukan pasar obligasi dan melemahkan Poundsterling. Indeks Pan-Eropa Stoxx 600 ditutup naik 0,26% atau 1,04 poin menjadi 398,77. Pemilihan untuk mencari pengganti Truss akan selesai dalam sepekan. Poundsterling reli dan FTSE 100 London ditutup 0,27% lebih tinggi atau 18,92 poin menjadi 6.943,91. Bursa regional utama lainnya juga menghijau. Indeks DAX Jerman meningkat 0,2% atau 26 poin menjadi 12.767,41 dan CAC Perancis bertambah 0,76% atau 46,18 poin menjadi 6.086,90.

Saham Asia jatuh pada perdagangan hari Kamis, karena selera risiko di kalangan investor menurun setelah data inflasi di seluruh dunia memicu kembali kekhawatiran kenaikan suku bunga agresif oleh Federal Reserve. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,33% lebih rendah, mencapai level terendah sejak Mei 2009. Indeks Shanghai Composite turun 0,31% ke 3.035, sedangkan Indeks Komponen Shenzhen melemah 0,561% ke 10.965. Indeks Nikkei 225 kehilangan 0,92% ke 27.006, lalu Indeks S&P /ASX 200 di Australia turun 1,02% ke
level 6.730. Indeks Kospi Korea turun 0,86% ke 2.218.

Indonesia

IHSG ditutup menguat 1,75% di 6.980,65 pada perdagangan hari Kamis pasca pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. IHSG bergerak di zona hijau sejak awal perdagangan sesi pertama dengan nilai transaksi mencapai Rp 14,8 triliun. Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75%. BI menaikkan suku bunga 50 bps untuk menjaga interest rate differential atau perbedaan suku bunga antara 7- DRRR dan Fed Fund Rate. Keputusan ini sejalan dengan konsensus ekonom. Polling CNBC Indonesia melibatkan 13 lembaga/institusi yang memperkirakan BI menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps.

 

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking