Tueday, 25 Oktober 2022
“Anyone who is not investing now is missing a tremendous opportunity.”
-Carlos Slim Helu (Mexican billionaire & CEO of Telefonos de Mexico)-
Indikator
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street ditutup positif pada hari Senin, karena investor mengharapkan perlambatan kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed, berdasarkan komentar sebagian pejabat The Fed yang menyarankan perlambatan laju kenaikan suku bunga acuan. Dow Jones Industrial Average menguat 1,3%, mengakhiri sesi di posisi 31.499,62. Sementara itu, indeks berbasis multi sektor S&P 500 ditutup naik 1,19% menjadi 3.797,34. Nasdaq Composite Index naik 0,86% ke 10.952,61. Investor akan mencermati laporan keuangan dari emiten big tech, seperti Alphabet, Microsoft, Apple dan Amazon, serta perusahaan raksasa industri termasuk United Parcel Service, Boeing Co., Ford Motor Co., 3M Co., General Motors Co., Chevron dan Exxon Mobil pekan ini.
Bursa ekuitas Eropa menguat pada hari Senin, di tengah harapan Federal Reserve dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga, sementara investor menyambut kemenangan Rishi Sunak dalam pemilihan Perdana Menteri Inggris, yang menurut para analis telah meredakan kekhawatiran seputar prospek ekonomi Inggris, selain menantikan kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa. Indeks Pan- Eropa Stoxx 600 ditutup naik 1,4% atau 5,55 poin menjadi 401,84, level tertinggi dalam hampir seminggu, dengan sektor utilitas, sektor media serta sektor perjalanan dan rekreasi memimpin kenaikan indeks. Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar ditutup positif pada perdagangan hari Senin kemarin, di mana indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,31% ke 26.974,90. Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,04% ke 2.236,16.
Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 1,54% ke 6.779,40. Namun, indeks Hang Seng Hong Kong turun sekitar 6% ke 15.180,69, merupakan level terendah sejak bulan April 2009 dan Indeks Shanghai Composite juga ditutup turun 2,02% ke 2.977,56. Kekhawatiran investor melanda bursa saham China dan Hong Kong setelah Presiden Xi Jinping menempatkan loyalisnya pada jajaran kepemimpinannya di China, sehingga timbul skeptimisme investor bahwa Xi Jinping dan timnya akan kembali memperketat peraturan terhadap perusahaan swasta.
Indonesia
IHSG kembali ditutup positif pada perdagangan Senin awal pekan ini. Sentimen positif yg mendorong IHSG adalah rilis laba bersih Q3 2022 emiten BBNI yang tumbuh 76,8% year on year (yoy) mencapai Rp. 13,7 triliun. Pertumbuhan laba yang sehat ini tetap dapat dicapai meskipun perseroan menerapkan strategi fungsi intermediasi selektif. Oleh sebab itu sektor finance terutama perbankan menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi di IHSG kemarin. Kinerja laporan keuangan BBNI yang positif ini melanjutkan kinerja laporan keuangan BBCA minggu lalu juga dirilis positif. Saat ini pelaku pasar menunggu laporan keuangan dari BBRI dan BMRI yang juga akan dirilis dalam minggu ini. Seperti yang diketahui, emiten 4 bank besar tersebut merupakan emiten berkapitalisasi besar yang menopang pergerakan IHSG.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.