Tuesday, 1 November 2022
“The key to making money in stocks is not to get scared out of them.”
-Peter Lynch (U.S. investor, mutual fund manager & philanthropist)-
Indikator
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street terkoreksi pada hari Senin, tetapi indeks Dow Jones mencatat kinerja bulanan terbaiknya sejak 1976 dan semua indeks utama menghentikan penurunan beruntun selama dua bulan. Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,39%, menjadi 32.732,95. Sementara, indeks multi sektor S&P 500 turun 0,75% ke 3.871,98, sedangkan Nasdaq Composite Index melemah 1,03% menjadi 10.988,15. Namun, indeks Dow Jones menguat 13,95% sepanjang bulan Oktober. Sementara, indeks S&P dan Nasdaq masing-masing meningkat sekitar 8% dan 3,9%, untuk periode Oktober. Penguatan di bulan Oktober terjadi meski musim laporan keuangan kuartal ketiga yang variatif, menunjukkan pertumbuhan yang melambat dan penurunan emiten raksasa teknologi seperti Meta Platforms dan Amazon.
Saham Eropa menandai penguatan bulanan pertamanya dalam tiga bulan pada hari Senin, didukung musim laporan keuangan yang lebih baik dari perkiraan dan harapan Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga. Indeks Pan-Eropa Stoxx 600 ditutup meningkat 0,35% menjadi 412,20, level tertinggi lebih dari enam minggu, setelah membalikkan kerugian di awal sesi menyusul data yang menunjukkan rekor inflasi tertinggi di zona Eropa. Bursa regional utama mayoritas menghijau. Indeks DAX Jerman naik tipis 0,08% menjadi 13.253,74 dan indeks FTSE 100 Inggris bertambah 0,66% menjadi 7.094,53, sedangkan indeks CAC Prancis menyusut 0,10% atau 6,28 poin menjadi 6.266,77. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) pekan ini, tetapi pasar tetap berharap bank sentral akan memberikan kenaikan yang lebih kecil 50 bps pada pertemuan berikutnya di bulan Desember.
Pasar saham Asia sebagian besar naik pada hari Senin kemarin, Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,18% pada penutupan perdagangan. Indeks Shanghai Composite turun 0,77% ke 2.893. Indeks Nikkei 225 naik 1,78% menjadi 27.587. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 1,11% ke 2.293. Sementara indeks S&P/ASX 200 Australia meningkat 1,15% ke 6.863. Biro Statistik Nasional China merilis data Indeks Manajer Pembelian, dengan angka manufaktur resmi yang mengalami kontraksi di 49,2, meleset dari ekspektasi yang diperkirakan di level 50, turun dari bulan September, dimana PMI China di level 50,1 waktu itu.
Indonesia
IHSG ditutup menguat pada perdagangan awal pekan hari Senin kemarin, menguat sebesar 0,61% menjadi 7.098,89. Mayoritas saham mengalami kenaikan. Statistik perdagangan mencatat ada 302 saham naik, 220 saham turun, dan 185 saham stagnan. Sentimen positif yang mendorong IHSG kemarin, yakni masifnya rilis laporan keuangan kuartal III/2022. Laba bersih sektor perbankan yang naik cukup masif menjadi penopang penguatan IHSG. Hal ini menjadi angin segar untuk pasar, karena adanya kemungkinan pembagian dividen lebih besar dan tentu saja tren kenaikan kinerja yang kemungkinan masih berlanjut.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Specialist : Tristian Kurniawan, Panji Tofani, Edo Yonathan, Rynaldi Kresna, Fetie Nilasari, Alvin Tejo, Kemal Riayadsyah, Vhannya B. Fitrah, Yully, Lexy Julinar.