Thursday, 1 Desember 2022
“In stock, know what you own and know why you own it.”
-Peter Lynch (U.S. investor, mutual fund manager & philanthropist)-
Indikator
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat pada hari Rabu, setelah Chairman Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bank sentral mungkin mengurangi laju kenaikan suku bunga secepatnya pada bulan Desember 2022. Indeks berbasis multi sektor S&P 500 bangkit dari penurunan sebelumnya dan indeks Nasdaq menguat setelah rilis pernyataan Powell yang disampaikan di acara Brookings Institution di Washington. Namun, Powell juga memperingatkan bahwa kebijakan melawan inflasi masih jauh dari selesai dan pertanyaan kuncinya masih belum terjawab, termasuk seberapa tinggi suku bunga pada akhirnya perlu dinaikkan dan untuk berapa lama. FedWatch Tool CME menunjukkan peluang 75% bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan Desember, naik dari peluang 65% sebelum komentar Powell dirilis. Alat FedWatch itu sekarang menunjukkan peluang 25% untuk kenaikan 75 basis poin.
Bursa ekuitas Eropa ditutup positif pada hari Rabu, serta mencatat kenaikan bulanan kedua beruntun di tengah harapan pelonggaran pembatasan Covid-19 di China dan setelah data inflasi zona Eropa yang lebih dingin mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Bank Sentral Eropa. Data menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK)/inflasi di zona Eropa di level 10% pada bulan November, di bawah ekspektasi sebesar 10,4% dan setelah kenaikan 10,6% pada bulan Oktober.
Bursa saham Asia rebound pada hari Rabu (30/11) karena investor menaruh harapan pada China, yang pada akhirnya membuka kembali ekonominya meskipun penguncian Covid-19 meningkat yang mendorong aktivitas sektor menufaktur dan jasanya terkontraksi lebih dalam. Pejabat kesehatan China pada hari Selasa mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan vaksinasi di kalangan lansia, sebuah indikator yang dianggap penting untuk membuka kembali perekonomian.
Indonesia
IHSG ditutup di zona hijau pada perdagangan sesi II Rabu (30/11/2022). Pada penutupan sesi II, tercatat mayoritas saham mengalami koreksi, dimana sebanyak 270 saham melemah, 265 saham menguat dan 176 lainnya stagnan. Investor juga terus memantau perkembangan Covid-19, setelah pejabat kesehatan China mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka akan mendukung vaksinasi di kalangan warga lanjut usia, dalam langkah yang dilihat oleh para ahli sebagai kunci untuk pembukaan kembali perekonomian, karena protes yang meluas menekan pemerintah untuk menarik kembali pembatasan Covid-19 yang ketat. Disamping itu, hasil Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) menunjukkan prospek pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus di tahun 2023-2024 dan inflasi yang relatif terkendali, memberi sentimen positif ke IHSG.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division