Tuesday, 6 Desember 2022
“If you don’t study any companies, you have the same success buying stocks as you do in a poker game if you bet without looking at your cards.” -Peter Lynch (U.S. magnate investor & philanthropist)-
Indikator

Global Market
Bursa ekuitas Wall Street melemah pada hari Senin kemarin, karena investor terimbas data sektor jasa yang lebih baik dari perkiraan, sehingga muncul pandangan di kalangan pelaku pasar, untuk mengevaluasi ulang apakah Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga untuk waktu yang lebih lama. Sementara, saham Tesla melemah di tengah laporan pengurangan produksi di China. Saham pabrikan mobil listrik itu turun tajam 6,4%, di tengah rencana untuk memangkas produksi Model Y bulan ini di pabrik Shanghai, lebih dari 20% dari bulan Oktober. Hal ini membebani indeks Nasdaq, di mana saham Tesla adalah salah satu pelemahan terbesar.
Bursa ekuitas Eropa terkoreksi pada hari Senin, setelah data menunjukkan penurunan aktivitas bisnis zona Eropa meningkatkan kekhawatiran resesi. Data pada Senin menunjukkan aktivitas bisnis zona Eropa menurun untuk bulan kelima di bulan November, memperlihatkan kondisi ekonomi mengarah ke dalam resesi yang ringan. Anggota Dewan Gubernur Gabriel Makhlouf mengatakan Bank Sentral Eropa kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) minggu depan, di tengah kekhawatiran inflasi yang sedang berlangsung.
Saham Asia memperpanjang relinya pada hari Senin, karena investor berharap langkah-langkah untuk melonggarkan pembatasan pandemi di China pada akhirnya akan mencerahkan prospek pertumbuhan global dan permintaan komoditas. Lebih banyak kota di China mengumumkan pelonggaran pembatasan Covid-19 pada hari Minggu, setelah aksi protes baru-baru ini yang menentang pembatasan. Harga minyak naik karena kelompok OPEC+ berpegang pada kebijakannya untuk menurunkan produksi minyak dan China melonggarkan beberapa aturan Covid-19.
Indonesia
IHSG ditutup keluar dari zona psikologis 7.000 pada akhir perdagangan kemarin. Beberapa sentimen menjadi faktor pemberat IHSG. Mayoritas indeks sektoral membuat IHSG ditutup di wilayah negatif. Tiga diantara indeks yang mempengaruhi secara signifikan antara lain sektor teknologi (-2,72%), consumer cyclicals (-1,91%), dan real estate (-1,41%). Sebaliknya penguatan hanya melanda saham sektor energi sebesar +1,30%. Dari sektor finansial-perbankan, PT. Bank Central Indonesia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu saham yang melemah, turun 1.40%, menjadi saham yang berdampak besar terhadap pergerakan IHSG. Koreksi saham BBCA sepertinya terjadi karena investor mulai melakukan aksi ambil untung (profit taking) setelah sempat menyentuh level All Time High (ATH) minggu lalu. Kemudian IHSG juga dipengaruhi oleh harga saham PT. Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) kembali turun tajam dan menyentuh batas Auto Rejection Bawah (ARB) pada perdagangan hari ini.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division