Monday, 26 Desember 2022
“Don’t let the fear of losing be greater than the excitement of winning”
-Robert Kiyosaki- (the Author of Rich Dad Poor Dad)-
Indikator
Global Market
Bursa saham AS menguat di hari Jumat di tengah perdagangan yang cukup sepi menjelang libur panjang akhir pekan. Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,53%, S&P 500 terapresiasi 0,59%, dan Nasdaq Composite naik 0,21%. Sepanjang pekan lalu, Dow Jones melesat 1,36% dan S&P 500 menguat 0,71%, hanya Nasdaq yang melemah 0,46%. Investor mencerna data inflasi dan dampaknya terhadap kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi. Inflasi di AS berdasarkan Personal Consumption Expenditure (PCE), pengukur The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya, dilaporkan tumbuh 4,7% YoY di November 2022. Pertumbuhan ekonomi AS di kuartal III-2022 direvisi naik menjadi 3,20%, dari estimasi sebelumnya di 2,90%. Data ini menunjukkan meskipun The Fed sudah menaikkan suku bunga secara agresif namun hasilnya tidak berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan permintaan.
Bursa saham kawasan Eropa mayoritas juga ditutup menguat pada hari Jumat. Perdagangan relatif sepi, di mana bursa saham Inggris hanya dibuka setengah hari saja. Investor masih mencerna data pertumbuhan ekonomi Inggris yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal III-2022, di mana PDB turun 0,3% pada Juli dan September dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Inflasi di Jepang pada November 2022 kembali melonjak dan mencapai rekor tertinggi sejak 1991 dan berada di 3,80% secara tahunan, di tengah tingginya harga komoditas mentah impor dan pelemahan Yen yang terus berlanjut. Indeks harga konsumen (CPI/IHK) inti, yang mengecualikan komponen volatile seperti makanan dan energi, juga naik 3,7% secara tahunan, tertinggi sejak Desember 1981.
Indonesia
IHSG ditutup melemah -0.35% ke level 6.800,67 pada perdagangan hari Jumat ditengah pelemahan bursa saham global. Sektor dalam IHSG ditutup mayoritas melemah dengan saham sektor transportasi membukukan penurunan tertinggi sebesar -0,77%, dan sektor finansial membukukan pelemahan terbesar kedua sebesar -0.50%. Volume perdagangan di hari Jumat tercatat sebesar Rp 7,91 triliun. Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari rencana penghentian PPKM dan sejumlah data ekonomi yang masih positif, seperti inflasi yang mulai terlihat turun, neraca perdagangan masih surplus, serta PDB yang diperkirakan tumbuh di atas 5%. Setelah pengumuman kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia yang naik 0,25% ke level 5,50%, selanjutnya data ekonomi yang dinanti oleh pasar di dalam negeri adalah pengumunan inflasi Desember 2022 yang menurut konsensus Bloomberg ada di angka 5,39% YoY.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division