Wednesday, 4 January 2023
“The wisest rule in investment is: when others are selling, buy. When
others are buying, sell.”
-Jonathan Sacks (Advisory Board of Stonehill Capital Management)-
Indikator
Global Market
Indeks utama Wall Street ditutup lebih rendah pada hari perdagangan pertama 2023 disebabkan pelemahan saham Tesla dan Apple, sementara investor khawatir tentang jalur kenaikan suku bunga The Fed ketika menunggu risalah dari pertemuan Desember 2022 yang akan dirilis di hari Kamis besok WIB. Saham pabrikan kendaraan listrik Tesla Inc. turun 12% setelah mencapai level terendah sejak bulan Agustus 2020, karena target pengiriman kuartal keempat di bawah perkiraan pasar. Sedangkan saham Apple Inc. melemah 3,7%, mencapai level terendah sejak bulan Juni 2021, setelah laporan menunjukkan permintaan yang lebih lemah, ditambah dengan pengurangan produksi di China yang dilanda Covid-19.
Bursa saham Eropa menguat pada hari Selasa, dengan data menunjukkan inflasi Jerman mereda bulan Desember 2022 lalu dari 10% ke 8,6%, merupakan penurunan 2 bulan berturut-turut. Hal ini dikarenakan turunnya harga energi berada di bawah ekspektasi, bahkan ketika analis memperingatkan perlambatan yang berkelanjutan tidak akan terjadi. Sementara dari Perancis, Perdana Menteri Elisabeth Borne mengatakan inflasi diperkirakan mencapai puncaknya pada awal 2023 dan akan turun setelahnya.
Bursa saham Asia ditutup variatif pada hari Selasa kemarin, dengan indeks Hang Seng dan Shanghai memimpin penguatan. Sedangkan likuiditas pasar masih rendah karena pasar saham Jepang tutup untuk liburan. Hal ini membuat pergerakan pasar cenderung sepi berfluktuatif. Prospek re-opening ekonomi China memberikan sentimen positif ke bursa saham Hong Kong dan China. Mulai 8 Januari 2023 China akan membuka kembali cross-border dari dan ke China. Wisatawan dari dan ke China tanpa harus melakukan karantina lagi dan hanya cukup menunjukkan hasil negatif tes PCR 48 jam sebelum keberangkatan.
Indonesia
IHSG akhirnya ditutup menguat pada perdagangan hari kedua tahun baru hari Selasa kemarin, menyusul bursa Bursa Asia yang menghijau terutama bursa Hong Kong dan Shanghai pasca dibuka merah pagi harinya. Transaksi terpantau masih sepi di angka Rp 8 triliun. Investor global juga berada di dalam sikap 'wait and see' menunggu pembacaan notulensi rapat bank sentral AS, The Fed yang dilakukan pada Desember lalu, yang akan dirilis hari Kamis 5 Januari 2023. Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh hasil rilis inflasi Indonesia hari Senin kemarin, dimana inflasi masih dianggap terkendali (dibawah 6%).
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division