Emerald Daily Update 12 Januari 2023 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
Internet Banking
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 12 Januari 2023

Thursday, 12 January 2023

“Investing should be more like watching paint dry or watching grass grow.” -Paul Samuelson (U.S. economist & Nobel winner)-

Indikator

Indikator

Global Market

Bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat hari Rabu kemarin, dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik lebih dari 1%, karena investor optimistis menjelang laporan inflasi yang dapat memberikan ruang bagi The Fed untuk menangguhkan kenaikan suku bunga yang agresif. Laporan data inflasi yang akan dirilis hari Kamis ini diproyeksikan sejumlah ekonom dalam survei kantor berita Reuters, menunjukkan Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat tumbuh 6,5% (year-on-year) pada bulan Desember 2022, moderat turun dari kenaikan 7,1% pada bulan November 2022. Pelaku pasar melihat peluang 75% Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada pertemuan di bulan Februari nanti.

Saham Eropa ditutup menguat pada hari Rabu, didukung harapan kenaikan suku bunga yang kurang agresif. Tanda-tanda melambatnya inflasi upah pekan lalu juga mendorong spekulasi pengetatan yang tidak terlalu agresif oleh The Fed dan Bank Sentral Eropa. Hal ini menhyebabkan saham teknologi yang sensitif terhadap suku bunga menguat 1,3%. Saham energi naik 0,9%, sementara pertambangan bertambah 0,1% karena harga komoditas menguat di tengah optimisme re-opening China.

Bursa saham Asia ditutup menguat pada hari Rabu. Investor menunggu data inflasi Amerika Serikat sebagai sinyal petunjuk kebijakan suku bunga Federal Reserve. Data tingkat pengangguran periode Desember 2022 Korea Selatan naik menjadi 3,3%, menjadi yang tertinggi dalam 11 bulan terakhir, dari sebelumnya pada bulan November 2022 sebesar 2,9%. Terlepas dari angka pengangguran yang lebih tinggi, jumlah total orang yang bekerja pada tahun 2022 mencapai 28,089 juta, naik dari 816.000 dari tahun 2021.

Indonesia

Investor asing merealisasikan penjualan bersih (net sell) saham senilai Rp 1,29 triliun (all market), seiring dengan penutupan IHSG yang melemah kemarin. Pelemahan dipicu atas penurunan saham sektor keuangan sebanyak 1,02%, sektor kesehatan 1,20%, sektor properti 0,76%, sektor industri 0,47%, dan sektor teknologi 0,50%. Sebaliknya saham konsumer primer naik 0,22%. Dalam hal arus keluarnya dana investor asing, Indonesia bukan satu-satunya yang menghadapi arus keluar dana asing karena India juga mencatat arus keluar dua kali lipat dari Indonesia. Valuasi yang mahal menyebabkan investor lebih berhati-hati terhadap India. Investor asing saat ini beralih untuk "make money" di pasar China karena kemajuan pembukaan kembali ekonominya dan tampaknya juga karena rencana pemerintah untuk mengurangi intervensi ke sektor swasta.

 

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Group – Wealth Management Division

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking