Friday, 27 January 2023
"It's not how much money you make, but how much money you keep, how hard it works for you, and how many generations you keep it for.”
-Robert Kiyosaki (U.S. magnate investor, motivator & author)-
Indikator
Global Market
Bursa Wall Street mengakhiri sesi yang fluktuatif di zona positif pada hari Kamis kemarin, ketika investor mencerna beberapa data ekonomi dan serangkaian laporang keuangan perusahaan yang variatif, menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve minggu depan. Kumpulan data menunjukkan ekonomi Amerika Serikat lebih baik pada kuartal keempat dari perkiraan analis dan pasar tenaga kerja tetap ketat, meski ada tanda-tanda melemahnya permintaan. Hal ini adalah sinyal bagi para investor, karena dapat mendorong the Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi untuk periode yang lebih lama.
Bursa saham Eropa menguat pada hari Kamis, karena laporan keuangan yang optimistis meredakan kekhawatiran tentang laba yang terpukul dari biaya pinjaman yang lebih tinggi. Sebagian besar sektor di dalam indeks Euro Stoxx 600 meningkat, dipimpin penguatan 2,2% di sektor ritel, diikuti jasa keuangan dan perbankan yang masing-masing melesat 1,9% dan 1,6%. Saham STMicroelectronics melambung 8,2% setelah perusahaan pembuat chip tersebut mengalahkan ekspektasi penjualan dan laba kuartal keempat, mendongkrak sektor teknologi.
Bursa ekuitas Asia mencatat level tertinggi baru dalam tujuh bulan. Market saham Hong Kong mengejar kenaikan pasar lain karena perdagangan dilanjutkan setelah Liburan Baru Imlek selama tiga hari. Bursa saham Seoul naik dimotori emiten pabrikan mobil, memimpin kenaikan menjelang rilis pendapatan mereka. Volume perdagangan tipis pada hari Kamis. Market Australia tutup untuk liburan dan beberapa bagian Asia, termasuk China, masih libur Tahun Baru Imlek.
Indonesia
IHSG pada penutupan perdagangan hari Kamis kemarin ditutup menguat. Sebanyak 299 saham menguat, 228 saham mengalami koreksi dan 187 lainnya mendatar. Penguatan indeks hari ini secara eksklusif menghentikan tren indeks yang melandai selama dua hari beruntun. Dalam lima hari perdagangan, apresiasi IHSG terdorong naik menjadi 1,46% (week to date). Dengan begitu, IHSG masih menorehkan kinerja positif secara mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 3,18%. Emiten perbankan menjadi penggerak utama indeks, karena diborong oleh investor asing, dengan tiga teratas diisi BBNI naik 4,41%, BBCA naik 3,35% dan BMRI naik 1,29%. Sementara BBRI mengekor di posisi ke 4 dengan kenaikan 0,66%. Sementara itu, emiten batubara terpantau menjadi laggard pada perdagangan kemarin akibat turunnya harga batubara dunia. Adaro Energy dan Indo Tambangraya melemah 3,83% disusul Bumi Resources turun 2,52%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division