Wednesday, 1 February 2023
“In any investment, you expect to have fun and make money.”
-Michael Jordan (NBA Hall of Fame Player & business owner)-
Indikator
Global Market
Bursa ekuitas Wall Street ditutup menguat lebih dari 1% pada hari Selasa, karena data labor cost Q4 2022 yang turun ke level 1% dari level 1,2%, menunjukkan bahwa kemungkinan apa yang telah dilakukan The Fed selama ini dengan agresif menaikkan suku bunga, berhasil menekan ekonomi dan pasar berharap era kenaikan suku bunga sudah mendekati akhir. Investor juga mencerna sejumlah laporan keuangan perusahaan. Saham Exxon Mobil Corp. dan United Parcel Service Inc. menguat, mengikuti laporan kinerja masing-masing yang cukup bagus, sementara Caterpillar Inc. dan McDonald's Corp. berakhir di zona merah, setelah laporan keuangan mereka yang kurang bagus dirilis. The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin hari Kamis besok pk. 02:00 WIB, menjadi 4,50%-4,75% sesuai konsensus pasar.
Indeks regional Pan-Euro Stoxx 600 Eropa melemah pada hari Selasa, ketika investor bersiap untuk putaran terbaru kenaikan suku bunga dari bank sentral utama, tetapi indeks tersebut masih mencatat kenaikan persentase bulan Januari terbesar sejak 2015. Eropa menjadi sangat beruntung karena musim dingin yang lebih hangat dari yang diperkirakan, sehingga ketakutan terburuk tentang krisis energi tidak terjadi. Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) kemungkinan akan menaikkan suku bunga masing-masing 50 basis poin pada hari Kamis besok.
Indeks saham Asia sebagian besar melemah dalam perdagangan yang sepi pada hari Selasa kemarin, karena investor menunggu keputusan tentang suku bunga The Fed, ECB dan BoE, serta laporan pendapatan perusahaan dari seluruh dunia. Di lain sisi, investor juga mengamati indikator ekonomi China, yang merupakan mesin utama pertumbuhan kawasan ini. Sebuah survei yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan aktivitas manufaktur bulan Januari 2023 China pulih (dalam zona ekspansif) ke level 50,1 dari level 47 periode sebelumnya, menambah tanda-tanda ekonominya akan pulih.
Indonesia
IHSG pada penutupan perdagangan di akhir bulan Januari berakhir di terkoreksi. Sebanyak 287 saham melemah, 232 saham mengalami kenaikan dan 193 lainnya stagnan. Indeks sempat bergerak di zona hijau pada awal sesi pagi hari, tepatnya menyentuh level 6.880,96. Dalam lima hari perdagangan, koreksi IHSG tertahan turun menjadi 0,31% (week to date). Meski demikian, sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 2,88%. IHSG melemah karena investor cenderung wait and see menanti rilis data inflasi di dalam negeri dan pengumuman kebijakan suku bunga terbaru dari The Fed. Kinerja IHSG mengekor mayoritas bursa utama Asia-Pasifik yang juga ditutup di zona merah, menjelang keputusan suku bunga The Fed.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division