Wednesday, 8 February 2023
“The stock market is a device for transferring money from the impatient to the patient” - Warren Buffett –
Indikator
Global Market
Bursa saham AS ditutup menguat setelah komentar dari Fed Chairman Jerome Powell terkait disinflasi direspon positif oleh pasar. Indeks Dow ditutup naik 0.78% sementara S&P 500 menguat 1.29%. Nasdaq menguat signifikan dengan mencatat kenaikan 1.9%. Powell memberikan remarksnya pada acara The Economic Club of Washington
D.C. Ketua Federal Reserve Jerome Powell menawarkan sedikit petunjuk baru tentang kebijakan dalam pidatonya pada hari Selasa, mengulangi perlunya kenaikan suku bunga lanjutan dalam apa yang kemungkinan akan menjadi pertempuran yang panjang melawan inflasi. Powell mengatakan disinflasi telah dimulai dan bahwa dia mengharapkan penurunan inflasi yang signifikan tahun ini walaupun akan memberikan waktu lebih lama.
Reserve Bank of Australia/RBA menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 3,35% pada meeting kemarin. Ini merupakan level tertinggi dalam satu dekade terakhir.
Indonesia
IHSG pada penutupan hari Selasa (07/02/23) berakhir di 6935,30 atau naik 0,89% dengan nilai transaksi Rp 10,78 Triliun. Sebanyak 272 saham terapresiasi, 245 saham mengalami koreksi dan 208 lainnya mendatar. Dalam lima hari perdagangan, apresiasi IHSG terdorong naik menjadi 1,40%. Dengan begitu, IHSG masih menorehkan kinerja positif mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan penguatan 1,24%. Sektor energi menjadi penguat indeks dengan kenaikan 3,38% sedangkan sektor real estate terpantau menjadi sektor paling lemah turun 0,82%.
Bank Indonesia (BI) optimistis ada berbagai peluang yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 berada di kisaran 4,5% hingga 5,3%. Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, peluang tersebut salah satunya dipicu oleh kenaikan mobilitas masyarakat, kinerja pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi yang mendorong meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PM) serta berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN).
Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$ 139,4 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$ 137,2 miliar. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
Investment Group – Wealth Management Division