Emerald Daily Update 17 Juli 2023 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 17 Juli 2023

Monday, 17 July 2023

It’s not how much money you make, but how much money you keep, how hard it
works for you, and how many generations you keep it for.” —Robert Kiyosaki

Indikator

Indikator

Global Market

Bursa Wall Street ditutup bervariatif pada perdagangan akhir pekan, setelah rilis kinerja laba bank bervariasi. Pelaku pasar mulai menyoroti musim laporan keuangan yang dimulai dengan bank-bank terbesar di AS. Indeks S&P 500 berakhir sedikit turun, dengan sebagian besar saham bank dan keuangan lebih rendah, setelah laporan triwulanan yang memulai musim pendapatan. Mengimbangi penurunan tersebut, saham Grup United Health rally mengikuti kinerja keuangan yang lebih kuat dari perkiraan. Meski berakhir mixed di akhir pekan, namun ketiga indeks saham utama AS membukukan kenaikan mingguan yang solid. Tercatat sepanjang minggu lalu, Dow Jones mengalami kenaikan +2,29%, S&P 500 menguat +2,42% dan Nasdaq melesat +3,32%. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bangkit kembali pada hari Jumat setelah penurunan tajam di awal minggu. Imbal hasil US Treasury 10-tahun naik 6,3 basis poin menjadi 3,822%. Imbal hasil Treasury AS tenor dua tahun, yang biasanya bergerak sejalan dengan ekspektasi suku bunga, naik 15 basis poin (bps) menjadi 4,761%.

Indonesia

Pasar saham Indonesia memperpanjang rally penguatannya menjadi minggu ketiga secara beruntun. Pada pekan lalu, IHSG berhasil menguat setelah mencatatkan kenaikan dalam lima hari perdagangan berturut-turut. Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp615 miliar di pasar regular, dan nilai tukar rupiah ditutup dikisaran level Rp15.003/USD pada akhir pekan. Dalam sepekan IHSG berhasil mencatatkan penguatan sebesar +2,28%, dengan disertai masuknya aliran dana asing senilai Rp1,026 triliun di pasar regular selama seminggu.Penguatan IHSG pekan lalu sejalan dengan bursa saham global, setelah tanda-tanda perlambatan inflasi AS memungkinkan The Fed untuk segara menghentikan kenaikan suku bunga. Laporan pembacaan inflasi AS pada minggu lalu memicu spekulasi bahwa perekonomian AS telah memasuki fase dis-inflasi dan The Fed dapat menghentikan pengetatannya segera setelah memberikan kenaikan suku bunga 25 bps pada pertemuan akhir bulan Juli ini. Sementara dari dalam negeri, pengesahan RUU Kesehatan menjadi UU Kesehatan turut memberikan sentimen positif terhadap indeks sektor kesehatan, yang menjadi leader bagi penguatan IHSG di pekan lalu. Sedangkan sektor teknologi dan properti juga meningkat, karena kedua sektor tersebut sensitif terhadap perubahan suku bunga di tengah inflasi yang melandai. Pelaku pasar menantikan pada awal pekan ada data Neraca Perdagangan Indonesia Juni 2023 yang diperkirakan naik ke USD1,35 miliar dari USD0,44 miliar.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

Investment Group – Wealth Management Division

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking