Emerald Daily Update 20 Februari 2024 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 20 Februari 2024

Tuesday, 20 Februari 2024

Don’t focus on making money, focus on protecting what you have - Paul Tudor Jones.

Indikator

Indikator

Global Market

Pasar Amerika Serikat libur pada hari Senin untuk memperingati President’s Day. Per hari Jumat, yield curve UST 5-tahun berada di level 4,29%, sementara yield curve UST 10-tahun berada di level 4,30%. Sedangkan Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia berada di level 71bps, mengindikasikan persepsi risiko yang terjaga.

Dari AS malam ini akan rilis leading index yaitu indikator awal arah dan titik balik perekonomian yang diperkirakan turun tipis ke - 0.30% (prior -0.10%) dan berpotensi memiliki high impact pada USD.

Di Asia, pasar Tiongkok memulai kembali perdagangan dengan hati-hati, karena para pedagang menunggu untuk melihat apakah peningkatan belanja selama liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu akan bertahan dalam beberapa minggu mendatang. Bank Sentral juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tidak berubah pada hari Selasa, meninggalkan suku bunga pada rekor terendah.

Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah di tengah pelaku pasar bersikap wait and see Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI). IHSG ditutup melemah 38,84 poin atau 0,53 persen ke posisi 7.297,70, sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,34 poin atau 0,53 persen ke posisi 998,28. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin sektor teknologi yang meningkat sebesar 0,81 persen, diikuti sektor energi yang turun sebesar 0,12%. Sedangkan sembilan sektor turun yaitu sektor barang baku turun paling dalam minus sebesar 1,25%, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor industri yang turun sebesar 0,85 persen.

USD/IDR (19/02) ditutup menguat +10.00 poin (+0.06%) di level 15,630.00 (Closing BI). Secara YTD rupiah melemah 1.51% terhadap USD. Mata uang Asia kemarin bergerak beragam terhadap USD. Rupiah melemah setelah rilis data inflasi dan PPI AS per Januari pekan lalu yang melambat namun masih di atas ekspektasi, sehingga saat ini pasar melihat peluang pemotongan suku bunga Fed bergeser dari bulan Mei ke Juni menurut CME FedWatch Tools. Selain itu, pasar dalam negeri tengah wait and see pada rilis hasil RDG BI Februari 2024 pekan ini.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Divisi Wealth Management.

Manara BNI Lantai 21.

Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.

www.bni.co.id/emerald.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking