Friday, 23 Februari 2024
”Don’t focus on making money, focus on protecting what you have” – Paul Tudor Jones.
Indikator

Global Market
Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street ada perdagangan Kamis waktu AS atau Jumat dini hari waktu Indonesia kompak ditutup di zona hijau. Dow Jones Industrial Average menguat 456,87 poin, atau 1,18% di angka 39.069,11. Indeks S&P 500 naik 2,11% berakhir pada 5.087,03. Nasdaq Composite yang sarat teknologi mengalami apresiasi 2,96% ditutup pada 16.041,62. Kenaikan indeks utama AS ini terjadi pasca raksasa chip Nvidia melaporkan hasil kuartalan yang jauh lebih kuat dari perkiraan, sehingga mengangkat pasar dan sektor teknologi secara lebih luas.
Jerman akan merilis data laju PDB secara kuartalan dan tahunan secara final untuk kuartal IV-2023. Sebelumnya pada laporan kuartal IV-2023 menunjukkan bahwa laju PDB Jerman berada di teritori negatif 0,2%, sejalan dengan ekspektasi pasar dan menyusul revisi kontraksi 0,3% pada periode tiga bulan sebelumnya.
Indonesia
Bank Indonesia (BI) telah merilis data transaksi berjalan dan NPI kemarin yang dapat memengaruhi pasar keuangan dan perspektif investor. Transaksi berjalan Indonesia tercatat mengalami defisit sebesar US$ 1,3 miliar (0,38% dari Produk Domestik Bruto/PDB) pada kuartal IV-2023, meningkat dibandingkan dengan defisit US$ 1,0 miliar (0,3% dari PDB) pada kuartal III-2023. Transaksi berjalan Indonesia jika dilihat secara setahun penuh, maka 2023 mengalami defisit US$ 1,6 miliar (0,1% dari PDB). Ini adalah kali pertama transaksi berjalan mengalami defisit sejak 2020 atau dalam tiga tahun terakhir. Kondisi ini juga berbanding terbalik jika dibandingkan akhir 2022, ketika transaksi berjalan RI mencatat surplus US$ 13,2 miliar.
Pemerintah akan memperpanjang pemberian insentif pajak untuk pembelian rumah hingga akhir tahun ini, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 7 Tahun 2024. Perpanjangan insentif ini diharapkan akan menggairahkan sektor properti dan berdampak besar ke sejumlah emiten. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyetujui pemberian insentif alias diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pembelian mobil listrik. Pembeli cukup membayar 1%, lebih kecil dari tarif normal yang sebesar 11%.
Sumber data : Bloomberg dan Infovesta.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.