Wednesday, 03 July 2024
"In the stock market, facts are important, but emphasis is all important". - Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Indeks utama Wall Street berakhir di tutup menguat pada hari Selasa, didorong kenaikan saham Tesla dan pertumbuhan megacap, tetapi volume perdagangan relatif tipis menjelang libur 4 Juli dan rilis data non-farm payrolls periode Juni. Laporan job openings and labor turnover survey (JOLTS), menunjukkan lowongan kerja meningkat sepanjang Mei setelah mencatat penurunan besar dalam dua bulan sebelumnya, tetapi PHK melesat di tengah melambatnya aktivitas ekonomi. Data tersebut merupakan yang pertama dalam rangkaian laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat minggu ini, khususnya rilis data non-farm payrolls Juni, yang akan sangat penting dalam menilai apakah pasar tenaga kerja tetap tangguh terhadap latar belakang suku bunga yang tinggi selama beberapa dekade.
Bursa saham Eropa turun ke level terendah dalam dua minggu, dikarenakan reli saham Prancis setelah putaran pertama pemilihan parlemen memudar, sementara data menunjukkan inflasi jasa meningkat di zona Eropa.
Gerak saham Asia bervariatif pada sesi perdagangan di hari Selasa. Indeks MSCI Asia (tidak termasuk Jepang)turun 0,2%. Namun sektor perbankan sukses mendorong market saham Tokyo di tengah lompatan yield surat utang negara tersebut. Sementara di bursa Hongkong, sektor properti menopang Indeks Hang Seng.
Indonesia
Spekulasi terkait inflasi Amerika Serikat yang melandai telah mendorong penguatan pada mata uang rupiah dan IHSG. Rupiah yang sempat melemah di sesi pembukaan perdagangan di hari Jumat berbalik arah dan ditutup menguat di level Rp 16.370,- per USD.
Kinerja IHSG menjadi salah satu yang terbaik di Asia. IHSG yang dari awal perdagangan dibuka menguat, konsisten di zona hijau dan ditutup naik 1,37% di level 7.063,58. Asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp 275 miliar. IHSG kembali melanjutkan tren positif, meskipun memicu kekhawatiran terjadinya koreksi teknikal.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat terbatas pada pekan pertama Juli ini dikarenakan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat yang meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga di bulan September.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.