Friday, 16 August 2024
"Investing isn't about beating others at their game. It's about controlling yourself at
your own game" - Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Bursa saham Wall Street ditutup menguat. Optimisme investor terhadap perekonomian kembali naik setelah data konsumen dan tenaga kerja yang lebih baik membantu meredakan kekhawatiran resesi.
Penjualan ritel meningkat 1% pada bulan Juli, lebih tinggi dibandingkan perkiraan analis di level 0.3%. Selain itu klaim pengangguran mencapai titik terendah sejak awal Juli. Jumlah warga Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam satu bulan minggu lalu, menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja yang teratur masih terjadi. Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun 7.000 menjadi 227.000.
Inilah yang membuat S&P 500 ditutup naik 1,6%, Nasdaq 100 naik 2,5%. Indeks VIX juga mengalami penurunan menjadi sekitar 15 dibandingkan hari sebelumnya di level 17. Penurunan indeks VIX ini mengindikasikan bahwa ketakutan investor di pasar saham AS cenderung mereda.
Walmart yang menjadi barometer pertumbuhan juga naik karena prospek pertumbuhan meningkat. Applied Materials, produsen peralatan manufaktur chip terbesar di AS, juga memberikan perkiraan penjualan sesuai estimasi.
Jerome Powell dijadwalkan berpidato pada hari Jumat di Jackson Hole Economic Policy Symposium yang diselenggarakan di Kansas City Fed. Menjadi salah satu signal bagi investor tentang kebijakan suku bunga pada pertemuan di September nanti.
Indonesia
IHSG ditutup melemah pada perdagangan Kamis terkoreksi - 0,36% di level 7.409. Tujuh indeks sektoral melemah, mengikuti pelemahan IHSG. Indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah sektor infrastruktur yang turun 0,73%, sektor barang baku turun 0,66% dan sektor energi turun 0,65%.
Rupiah ditutup melemah tipis di dorong oleh surplus perdagangan Indonesia pada Juli 2024 yang mengalami penurunan menjadi US$ 0,47 miliar lebih rendah dari sebelumnya sebesar US$ 2,39 miliar dan dibawah ekspektasi di level US$ 2,5 miliar.
Bank Indonesia (BI) melaporkan utang luar negeri Indonesia pada triwulan II 2024 mencapai USD 408,6 miliar. BI juga menyebutkan posisi utang luar negeri tersebut tumbuh 2,7 persen per tahun (year-on-year). Lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan 0,2 persen (year-on-year) pada triwulan I 2024.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.