Emerald Daily Update 23 September 2024 - Produk | BNI Emerald
Chat With Us
Chat With Us
 
 
 
 
 
 
 

Produk

Pastikan Anda mengetahui Profil Risiko Anda sebelum memulai berinvestasi.

INVESTASI DAN ASURANSI


INFO INVESTASI

 

Emerald Daily Update 23 September 2024

Monday, 23 September 2024

"Harta karun terbesar di dunia ada di dalam pasar modal, bukan di dasar laut." - Lo Kheng Hong.

Indikator Ekonomi

Indikator

Global Market

Saham AS dan mata uang Yen turun karena BOJ tidak mengubah biaya pinjaman pada akhir minggu kemarin. Saham FedEx turun setelah rilis laba yang tidak sesuai dengan harapan. Penurunan mata uang Jepang dipercepat setelah Kazuo Ueda mengatakan risiko kenaikan inflasi mulai surut. Imbal hasil obligasi pemerintah AS naik tipis, begitu pula dollar AS.

Pemerintah China berencana menghapus beberapa pembatasan terbesar yang tersisa pada aturan pembelian rumah, rencana tersebut termasuk mengizinkan kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing untuk melonggarkan pembatasan bagi pembeli non-lokal. Rencana tersebut membuat saham properti China naik.

Penjualan ritel di Inggris melampaui ekspektasi pada bulan Agustus lalu. Namun, indeks kepercayaan konsumen turun pada bulan September hingga mencapai titik terendah sejak 2022, di tengah kekhawatiran tentang kenaikan pajak di masa mendatang.

Pinjaman pemerintah Inggris lebih tinggi dari yang diperkirakan dalam lima bulan pertama tahun fiskal, menambah tekanan pada Menteri Keuangan Rachel Reeves untuk menaikkan pajak.

Indonesia

Pada perdagangan Jumat (20/9), IHSG turun -2,05% ke level 7,743. Penurunan ini dipicu oleh penurunan saham BREN sebesar -19,9% dalam sehari akibat keputusan FTSE untuk mengeliminasi BREN dari indeks FTSE Large Cap pada 25 September mendatang. Free float BREN tercatat hanya sebesar 3% sehingga tidak memenuhi kriteria FTSE. Penurunan saham BREN membuat saham milik Prajogo Pangestu lainnya ikut turun, yakni BRPT (-10,9%), CUAN (-18,1%) dan TPIA (-10,6%).

Neraca dagang Indonesia per Agustus 2024 mengalami surplus $ 2,89 miliar (vs. Juli : surplus $ 470 juta) yang menandakan surplus 52 bulan beruntun. Capaian ini didorong oleh ekspor yang naik +7,13%YoY/5,97%MoM menjadi $ 23,56 miliar sedangkan impor tercatat +9,46%YoY/-4,93%MoM menjadi $ 20,67 miliar.

USD/IDR (20/09) ditutup melemah -85.00 poin (-0.56%) di level 15,150.00 (Penutupan BI). Secara year-to-date Rupiah menguat +1.60% terhadap USD.

Index Saham

Nilai Tukar

Government Yield

Government Yield

Reksa Dana

Komoditas

Sumber data : Bloomberg.

Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Divisi Wealth Management.

Manara BNI Lantai 21.

Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.

www.bni.co.id/emerald.

  • Kurs Valas
  • Konversi

Konversi Mata Uang

Special Rates
TT Counter
Bank Notes

Panduan Transaksi Investasi di BNI Mobile Banking