Wednesday, 25 September 2024
"Successful investing is about managing risk not avoiding it," - Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Indeks dollar melemah, saham AS mayoritas menguat, dan harga UST bergerak mayoritas menguat setelah data Consumer Confidence AS secara diluar ekspektasi dirilis menurun dibandingkan periode sebelumnya. S&P 500 membukukan rekor penutupan ke-41 pada tahun 2024 meskipun data keyakinan konsumen yang turun membuat keyakinan pedagang swap atas pemotongan suku bunga yang dalam tahun ini semakin kuat. Meski begitu, Michelle Bowman mengatakan para pembuat kebijakan harus menurunkan biaya pinjaman pada kecepatan yang "terukur" karena risiko inflasi tetap ada. David Kostin dari Goldman memperkirakan tolak ukur ekuitas akan mencapai 6.000 setahun dari sekarang. Kontrak berjangka ekuitas Asia beragam.
OPEC menggandakan perkiraan bahwa permintaan minyak global akan terus tumbuh sekitar 18% menjadi 120,1 juta barel per hari pada tahun 2050, sebuah pandangan yang menurut para ilmuwan akan menyebabkan bencana iklim. OPEC menaikkan perkiraan yang mencakup dua dekade mendatang dari laporan tahun lalu. Harga minyak mentah berjangka naik.
Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak tipis di perdagangan kemarin. Selasa (24/9), IHSG naik 0,04% atau 2,76 poin ke 7.778,49 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuh indeks sektoral menguat bersama dengan IHSG. Sektor barang konsumsi primer melesat 0,99%. Sektor infrastruktur naik 0,54%. Sektor barang baku menguat 0,52%. Sektor energi menguat 0,43%. Sektor transportasi dan logistik naik 0,42%. Sektor keuangan menguat 0,15%. Sektor properti dan real estat naik 0,04%. Empat sektor menahan laju IHSG kemarin. Sektor teknologi terjun 1,14%. Sektor barang konsumsi non primer turun 0,95%. Sektor kesehatan melemah 0,23%. Sektor perindustrian turun 0,13%.
USD/IDR (24/09) ditutup melemah -15.00 poin (-0.10%) di level 15,185.00 (Closing BI). Secara year-to-date Rupiah menguat +1.38% terhadap USD. Harga SBN (24/09) bergerak beragam dengan yield tenor 5 year naik +0.80 bps di level 6.1779% dan yield tenor 10 year tetap stagnan di level 6.4240%. Hasil lelang SVBI (24/09), dengan total penerbitan sebesar USD 296 Mio dan total outstanding sebesar USD 3.45 Bio.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.