Friday, 27 September 2024
"Successful investing is about managing risk not avoiding it," - Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Indeks utama Wall Street ditutup menguat di akhir perdagangan Kamis (26/9) ditopang oleh laporan klaim pengangguran AS yang kuat meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja. Indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi, ditopang kenaikan saham Micron Technology.
Serangkaian data ekonomi AS yang kuat meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve mungkin memangkas suku bunga secara agresif untuk mengekang perlambatan apa pun. Klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari yang diantisipasi, menandakan pasar tenaga kerja yang stabil, sementara pembacaan akhir produk domestik bruto mengonfirmasi bahwa ekonomi tumbuh 3% pada kuartal kedua.
Pemerintah China tengah mempertimbangkan untuk menyuntikkan modal hingga CN¥ 1 triliun ke sejumlah Bank terbesarnya melalui penerbitan obligasi negara khusus, guna mendukung ekonomi China yang sedang terpuruk.
Indonesia
IHSG (26/09) ditutup naik +3.614 poin (+0.05%) di level 7,744. Sektor yang paling menguat hari ini adalah healthcare, properties & real estate, dan technology. Kemudian secara year-to-date IHSG menguat +6.49%, meski secara week-to-date melemah -2.03%. Pada pasar saham Indonesia, per tanggal 26 September 2024 asing mencatatkan net capital outflow sebesar IDR 2.27 T. Kemudian selama September net capital inflow sebesar IDR 25.52 T dan secara year-to-date net capital inflow sebesar IDR 53.24 T.
Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup melemah pada sesi perdagangan kemarin. Yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 6 basis poin menjadi 6,20%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 4 basis poin menjadi 6,46%. Yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik 2 basis poin menjadi 6,46%. Volume transaksi SBN tercatat sebesar Rp 20,7 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 24,3 triliun. FR0097 dan PBS032 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing-masing sebesar Rp 2,7 triliun. Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi tercatat sebesar Rp 1,6 triliun.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS melemah 0,42%, bergerak dari level Rp 15.102,-/US$ di hari Rabu menjadi Rp 15.165,-/US$
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokumen ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.