Wednesday, 02 October 2024
“Successful investing is about managing risk not avoiding it,” – Benjamin Graham.
Indikator Ekonomi
Global Market
Indeks Dollar (DXY) (01/10) menguat +0.415 poin (+0.41%) di level 101.194, Dow Jones melemah -0.41%, S&P 500 melemah -0.93%, Nasdaq melemah -1.53%, sedangkan harga UST mayoritas menguat dengan yield tenor 5 year turun -4.99 bps di level 3.5090% dan yield tenor 10 year turun -4.93 bps di level 3.7320%.
DXY menguat, saham AS mayoritas melemah, dan harga UST mayoritas menguat dengan babak baru perang Timur Tengah yaitu Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel dalam serangan langsung kedua tahun ini. Minyak sempat melonjak lebih dari 5% sebelum terkoreksi di tengah eskalasi karena kekhawatiran meningkat atas kemungkinan gangguan pasokan.
PMI manufaktur ISM AS 47,2 menyusut pada bulan September selama 6 bulan terakhir, mencerminkan lemahnya pesanan dan menurunnya lapangan kerja. Sebaliknya, survei JOLTS (mengukur jumlah pekerjaan yang masih terbuka dalam suatu periode waktu) menunjukkan lowongan pekerjaan meningkat pada bulan Agustus ke level tertinggi dalam tiga bulan 8.040 juta sebelumnya 7.711 juta.
Indonesia
USD/IDR (01/10) ditutup menguat +60.00 poin (+0.40%) di level 15,200.00 (closing BI). Secara year to date Rupiah menguat +1.28% terhadap USD. SBN (01/10) mayoritas melemah dengan yield tenor 5 year naik +2.84 bps di level 6.1830% dan yield tenor 10 year naik +1.84 bps di level 6.4540%.
JCI (01/10) menguat +114.204 poin (+1.52%) di level 7,642. Sektor yang paling menguat kemarin adalah energy, basic materials, dan properties and real estate. Kemudian secara year to date JCI menguat +5.08%, meski secara week to date melemah -1.75%. Pada pasar saham Indonesia, per tanggal 01 Oktober 2024 asing mencatatkan net capital inflow sebesar IDR 0.50 T.
Inflasi Indonesia per September tumbuh lebih rendah dari ekspektasi di 1.84% (exp 2.00%; prior 2.12%) year of year dan kembali mencatat deflasi month of month selama lima bulan terakhir di -0.12% (exp & prior -0.03%). S&P Global merilis PMI manufaktur Indonesia selama September meningkat tipis ke 49.2 dari 48.9. Angka tersebut menunjukkan kondisi kontraksi seperti dua bulan sebelumnya.
Sumber data : Bloomberg.
Disclaimer : Dokumen ini tidak diperuntukan sebagai suatu penawaran, atau permohonan dari suatu penawaran, permintaan untuk membeli atau menjual efek dan segala hal yang berhubungan dengan efek. Seluruh informasi dan opini yang terdapat dalam dokumen ini dengan cara baik telah dihimpun dari atau berasal dari sumber -sumber yang dapat dipercaya dan diandalkan. Tidak ada pengatasnamaan atau jaminan, baik secara langsung maupun tidak langsung dari BNI termasuk pihak-pihak lain dari Grup BNI dari mana dokumen ini dapat diperoleh, terhadap keakuratan atau kelengkapan dari informasi yang terdapat dalam dokum en ini. Seluruh pendapat dan perkiraan dalam laporan ini merupakan pertimbangan kami pada tanggal tertera dan dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Divisi Wealth Management.
Manara BNI Lantai 21.
Jl. Perjompongan Raya No.7 Jakarta 10210.
www.bni.co.id/emerald.